Mohon tunggu...
Aditya Rizkyta
Aditya Rizkyta Mohon Tunggu... Mahasiswa - aditya rizkyta haryandi

mahasiswa trisakti 201980052

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mengapa Menyelam Terlalu Dalam: Pray for KRI Nanggala 402

28 April 2021   13:05 Diperbarui: 28 April 2021   15:57 737
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada hari Rabu 21 april 2021, KRI nanggala 402 yang berisikan 53 awak kapal TNI angkatan laut meminta izin menyelam untuk melaksanakan latihan tembak torpedo kepala perang di perairan bali. Pada pukul 03.00 WITA kapal menyelam pada kedalaman 13 meter.

Namun KRI nanggala 402 tiba-tiba hilang kontak dan tidak bisa dihubungi lagi. Setelah satu jam pemanggilan terus dilakukan namun tidak ada respon dari KRI nanggala 402.

Pukul 05.15 WITA seharusnya nanggala 402 sudah muncul kepermukaan  Awalnya ada tiga kapal yang digunakan untuk mencari KRI Nanggala-402, namun hasilnya nihil . Kapal pencari tersebut antara lain KRI Raden Eddy Martadinata (KRI REM), KRI I Gusti Ngurah Rai (332) dan KRI Diponegoro (365) menggunakan sonar aktif di sekitar menyelamnya KRI Nanggala-402 menggunakan methode Cordon 2000 yrds.

Kemudian, pada pukul 08.00 WITA dilaksanakan pengamatan udara menggunakan helikopter, dan menemukan tanda-tanda. "Ditemukan tumpahan minyak di sekitar posisi menyelam" dan juga ada benda peluru torpedo yang termasuk barang yang ada dikapal selam tersebut. diperkirakan KRI Nanggala-402 tenggelam di kedalaman 600-700 meter. Sumber : idntimes.com.

menentukan konteks

Dari kejadian kasus KRI nanggala 402 ini menurut saya banyak sekali risiko yang harus ditanggung apabila ingin melakukan kegiatan penyelaman dengan kapal selam. Usia kapal ini juga terbilang cukup tua karena dibuat pada tahun 1977. Terlebih lagi daya tampung cadangan oksigen di kapal selam tersebut hanya bertahan 72 jam saat kapal akan digunakan dan kemudian dinyatakan menghilang atau tenggelam dikedalaman 700 meter.

Identifikasi risiko

dari bukti yang telah dikumpulkan yaitu tumpahan minyak disekitar posisi menyelam dan benda yang ada dikapal selam, menurut saya kapal KRI nanggala 402 ini mengalami keretakan dan tekanan yang dalam sehingga menyebabkan kapal tersebut bermasalah. Karena diperkirakan kapal ini menyelam melebihi batas kemampuannya. Dan karena tekanan air laut yang kencang dikedalaman 600-700 meter tersebut menyebabkan kapal selam besi ini mengalami kerusakan yang cukup besar.

Menurut saya Karena kapal ini umurnya juga sudah tua seharusnya lebih melakukan pengecekan sebelum akan digunakan, dan juga selalu melakukan perawatan supaya kapal selam ini terus berfungsi dengan baik. Memang benar menurut berita yang saya baca di tribunnews.com bahwa "umur kapal tidak mempengaruhi kapal tersebut bermasalah", tetapi menurut saya umur kapal yang sudah tua ini juga harus diimbangi dengan perawatan kapal selam yang dilakukan secara rutin supaya kapal ini masih berfungsi dan bisa menghindari risiko yang ada saat menjalankan tugas. Atau juga bisa dengan memperbarui kapal selam ini supaya lebih canggih seperti menambah daya tampung oksigen, pintu gawat darurat dan lain sebagainya.

Analisis risiko

Seperti yang diketahui bahwa kapal selam ini mengangkut 53 personil TNI AL, dan itu sudah pasti berdampak pada mereka apabila terjadi kejadian risiko yang tidak diinginkan. Dan pada saat kapal selam menghilang mereka hanya bertahan dengan sisa waktu oksigen yang berada dikapal selam dan itu pasti berdampak pada nyawa mereka sendiri.

tribunnews.com
tribunnews.com
Tidak hanya kru saja yang mengalami dampak atas tenggelamnya kapal, tetapi keluarga yang ditinggalkan juga merasakan dampaknya karena kehilangan sosok yang dicintai, seperti gambar diatas, dimana istri dari salah satu anggota  KRI nanggala 402 yang baru menikah 3 hari, sudah ditinggalkan oleh suami tercintanya yang sampai sekarang belum ditemukan keberadaannya. Jadi pihak keluarga korban juga merasakan dampak dari kejadian tersebut.

Evaluasi risiko

Jika dikaitkan dengan matrix risiko iso 31000, kasus ini berada di tingkat unacceptable (merah) yaitu Dibutuhkan tindakan sesegera mungkin untuk mengelola risiko dan menjadi prioritas untuk dilakukan perlakuan atau mitigasi risiko.  

Saat ini yang bisa dilakukan untuk mengatasi kejadian ini yang paling utama yaitu pencarian 53 korban KRI nanggala 402 yang sampai sekarang belum ditemukan dan masih tahap proses pencarian terus menerus, dengan dibantu oleh negara lain seperti Australia, singapura, dll untuk menlakukan pencarian korban.

Banyak juga masyarakat yang bertanya mengapa para anggota TNI AL yang berada di dalam kapal selam tersebut tidak langsung keluar dari kapal dan berenang menuju atas dan menggunakan tabung oksigen? Menurut saya ada banyak sekali faktor yang membuat mereka tidak melakukan hal tersebut, salah satunya yaitu karena kapal selam ini berada di kedalaman 700 meter dan jarak tersebut jika dibandingkan dengan daratan yaitu bisa setinggi gedung dan juga arus laut yang kuat dan kencang akan menyebabkan gendang telinga rusak karena kemasukan air dan akan mempengaruhi paru-paru manusia, dan juga batas kemampuan manusia berenang dengan menggunakan tabung oksigen itu hanya maksimal 30 meter di kedalaman laut, maka dari itu mereka tidak mengambil risiko tersebut.

Mungkin bisa saja apabila saat mereka tiba-tiba kehilangan sinyal mereka langsung melakukan tindakan untuk bisa mengambil risiko tersebut karena kedalaman mereka belum mencapai 700 meter, ya mungkin masih berada di kedalaman 20-30 meter tetapi kita tidak tahu apa yang terjadi pada saat mereka kehilangan kontak atau sinyal dan mengalami kerusakan pada kapal selam sehingga mereka tidak melakukan hal tersebut.

Sumber: solopos.com
Sumber: solopos.com
Perlakuan risiko

Menurut saya supaya tidak terjadi hal seperti ini kembali, hal yang harus dilakukan yaitu mengecek kembali kapal selam sebelum digunakan, selalu melakukan perawatan dan memperbarui kapal selam  supaya tidak bermasalah dan teknologi yang digunakan juga mendukung seperti pelacakan sinyal yang kuat dan lain sebagainya. Dan membawa peralatan yang mendukung apabila terjadi situasi darurat.

Dan untuk mengurangi dampak yang diterima keluarga karena kehilangan sosok yang dicintai pemerintah berencana akan memberikan biaya hidup bagi keluarga korban KRI nanggala 402

Komunikasi & konsultasi

Komunikasi dan konsultasi harus terus dilakukan baik dengan pihak kepentingan dan keluarga korban supaya mereka bisa mengetahui bagaiaman situasi dan kondisi saat ini dari para korban KRI nanggala 402.

Maka dari itu pencarian akan terus dilakukan supaya bisa mengetahui perkembangan lebih lanjut, apalagi sekarang berita ini sudah tersebar di beberapa negara sehingga banyak negara yang ikut membantu dalam proses pencarian kapal KRI nanggala 402 dan juga pencarian 53 personil TNI AL.

Pemantauan dan pengkajian ulang

Pemantauan dan pengkajian ulang  juga harus dilakukan dengan efektif secara terus menerus supaya mengetahui semua informasi yang ada mulai dari barang bukti, letak keberadaan dan lain sebagainya. Menurut berita yang saya baca di tribunnews.com tim pencari sudah menemuka 3 potongan dari kapal selam KRI nanggala yang terletak dikedalaman 850 meter tetapi belum menemukan tanda-tanda dari para korban. dan dari informasi tersebut tim pencari berencana akan menelusuri dikedalaman tersebut supaya bisa menemukan keberadaan para korban KRI nanggala 402.

adityarh, 28 april 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun