Mohon tunggu...
Aditya Rizki Yudiantika
Aditya Rizki Yudiantika Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Saat ini masih menyandang sebagai mahasiswa IT konsentrasi Sistem Informasi di sebuah perguruan tinggi di Yogyakarta. Banyak tertarik dengan perkembangan dunia teknologi informasi, terutama di bidang pemrograman web, internet, networking (jaringan), dan keamanan komputer (computer security). Motto hidup saya adalah jadilah diri sendiri dan selalu berpikir positif. www.adityarizki.net

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Argomulyo, Semoga Tabah dan Tetap Jaya Kelak

11 November 2010   04:24 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:42 471
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya benar-benar tidak bisa membayangkan dan menyangka bahwa sebagian dusun di Desa Argomulyo baru-baru ini menjadi sasaran amukan awan panas “wedhus gembel” yang dimuntahkan Gunung Merapi. Desa yang beberapa bulan yang lalu pernah saya dan teman-teman singgahi sebagai lokasi KKN (Kuliah Kerja Nyata) kini menjadi korban. Dusun-dusun yang terkena dampak langsung bencana tersebut diantaranya yaitu Dusun Bronggang, Dusun Plumbon, dan Dusun Gadingan. Saya masih ingat betul, dusun-dusun tersebut memang berada di pinggir bantaran Kali Gendol, sungai yang berhulu di Gunung Merapi.


[caption id="attachment_74791" align="aligncenter" width="563" caption="Wajah Dusun Gadingan, Desa Argomulyo, beberapa bulan yang lalu"][/caption]

Kali Gendol merupakan salah satu sungai yang biasa digunakan untuk melewatkan lahar dingin yang berasal dari Gunung Merapi. Jika musim kemarau, sungai tersebut mengering dan dijadikan sebagai sumber penghasilan masyarakat di sekitarnya. Sungai tersebut seringkali dijadikan sebagai ladang untuk mencari pasir dan batu. Sebagian besar masyarakat di Argomulyo banyak yang bermata pencaharian sebagai penambang pasir. Banyak sekali truk-truk pengangkut batu dan pasir yang lalu lalang di jalanan desa tersebut setiap harinya, karena memang potensi yang begitu menggiurkan. Sungai ini juga memisahkan beberapa dusun di sebelah timur dan barat Kali Gendol.


[caption id="attachment_74787" align="aligncenter" width="579" caption="Pemandangan Kali Gendol yang masih mengering dan hijau"]

12894488182116575987
12894488182116575987
[/caption]

[caption id="attachment_74788" align="aligncenter" width="579" caption="Suasana penambangan batu dan pasir di Kali Gendol sehari-hari sebagai mata pencaharian penduduk"]

12894488352119427586
12894488352119427586
[/caption]

Saya banyak kenal dengan warga masyarakat desa tersebut, terutama di Dusun Gadingan. Kebetulan saya ditempatkan di dusun tersebut selama kurang lebih dua bulan untuk belajar mengabdi kepada masyarakat. Suatu kebanggan tersendiri ketika bisa berkumpul dan pernah menjadi bagian dari masyarakat di sana. Desa yang memiliki banyak potensi dengan keindahan sawah-sawah hijaunya, ternak perikanan yang subur, ternak sapi yang gemuk, dan segala bentuk kerajinan dan usaha rumah tangga. Kebetulan waktu kami tinggal di sana, kami diajak untuk menyusuri potensi-potensi yang ada di desa tersebut. Kami mengambil banyak foto, mendatangi rumah-rumah warga, dan ternyata banyak warga yang hidup mandiri sehingga bisa menambah penghasilan desa.

Bila boleh saya menjabarkan arti kata Argomulyo, maka Argomulyo terdiri dari dua suku kata yaitu “Argo” dan “Mulyo”. Kedua suku kata tersebut dalam bahasa Jawa memiliki arti masing-masing. “Argo” berarti gunung, dan “Mulyo” berarti mulia/kebaikan/kemakmuran. Apabila dimaknai secara lebih luas, maka dapat diartikan sebagai desa makmur yang terletak di daerah gunung. Ada orang yang mengatakan bahwa nama adalah sebuah harapan. Dan itu adalah harapan sepanjang zaman untuk desa tersebut semenjak nama itu diberikan. Banyak cerita dan sejarah unik yang bisa didapatkan ketika kita bertanya tentang asal usul desa tersebut. Kami kebetulan telah membuat dokumentasi desa tersebut ke dalam sebuah website desa, yaitu di www.argomulyo.com. Jika masih ada yang penasaran, silakan mengunjungi web tersebut.

Banyak pengalaman yang bisa saya dapatkan ketika hidup di sana. Belajar mengenal masyarakat yang giat bekerja, belajar pola pikir masyarakat yang gemah ripah, dan semangat gotong royong yang tiada pernah terlupakan. Mereka adalah refleksi kehidupan yang sebenarnya. Ketika malam datang, mereka masih berharap jalanan lebih terang, sehingga bisa menghidupkan suasana kehidupan di lereng Merapi. Ketika siang menghampiri, mereka berjuang sekuat tenaga agar bisa menghidupi keluarga mereka, mencari lapangan pekerjaan, untuk kehidupan masa depan yang lebih baik. Cita-cita luhur untuk membangun desa ke arah yang lurus tertanam dalam setiap benak warganya. Harapannya sederhana, yaitu kemakmuran.

Ada pengalaman unik ketika kami sedang belajar di sana. Setiap tahunnya, Desa Argomulyo menyelenggarakan upacara adat dan kirab budaya yang dikenal sebagai “Tambak Kali”. Kami kebetulan ikut andil dalam kegiatan tersebut. Perayaan itu dilakukan setiap tanggal 1 Agustus, tujuannya untuk menghormati leluhur mereka, dimana di tanah tersebut berdiri makam beliau, yaitu Patih Jayaningrat. Tahun ini merupakan salah satu perayaan yang termewah dibanding tahun-tahun sebelumnya, karena rangkaian kegiatan dilakukan selama seminggu, dengan puncaknya di hari terakhir (1 Agustus). Berbagai budaya dan kesenian dari masing-masing dusun ditampilkan di rangkaian acara tersebut, termasuk saat kirab budaya. Jenis budaya dan kesenian yang ditampilkan seperti pengajian akbar, kethoprak, wayang kulit, jathilan (kuda lumping), campur sari, dll.


[caption id="attachment_74790" align="aligncenter" width="579" caption="Prosesi Kirab Budaya Tambak Kali 2010, banyak warga ikut andil dalam kegiatan tersebut"]

12894489091432958968
12894489091432958968
[/caption]

[caption id="attachment_74789" align="aligncenter" width="579" caption="Pentas Kesenian Jathilan di malam hari, selalu ramai oleh penonton"]

12894488961628850564
12894488961628850564
[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun