Mohon tunggu...
Aditya riski Maulana
Aditya riski Maulana Mohon Tunggu... Aktor - Sekolah

Pelajar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Lana Pahlawan Indonesia

5 Juni 2024   18:55 Diperbarui: 5 Juni 2024   19:11 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pada 13 Juli 1945,di desa terpencil hidup lah seorang pria yang bernama Lana, pria itu tampan dan pemberani yang mempunyai tekad untuk memerdekakan Indonesia dia. Tapi apalah daya Lana hanya seorang petani yang hidupnya sangat berkecukupan, dan mimpi nya untuk memerdekakan Indonesia hanyalah sebuah mimpi dan dia tidak berharap lebih. 

Namun siapa yang tau nasib nya baik,dan mimpinya akan menjadi kenyataan! 

Pada suatu hari komandan besar pejuang Indonesia datang ke desanya, dan mengajak siapapun yang ingin berjuang untuk Indonesia dengan sukarela, Lana yang mendengar itu langsung menunjukkan tangannya sangat tinggi walaupun resiko nya besar, karena nyawa adalah taruhannya, namun dia tidak peduli akan hal itu

Dia akhirnya bergabung dan berjuang untuk memerdekakan Indonesia, pada awalnya dia hanyalah seorang pasukan tapi lama kelamaan komandan mulai menyukainya karena dia bertarung tanpa memikirkan nyawanya, sering berjalannya peperangan melawan Jepang, nyawa komandan besar Indonesia sedang diujung tanduk, pada saat nafas terakhirnya komandan menunjuknya sebagai komandan yang baru dan menggantikannya dan dia bersumpah akan berjuang keras dan mewujudkan impian komandan serta seluruh masyarakat Indonesia. 

Seiring berjalannya pertempuran akhirnya Jepang menyerah dan pada 17 Agustus 1945 akhirnya pengibaran bendera merah putih dilaksanakan,Lana dan seluruh masyarakat Indonesia meneteskan air mata bahagia dan dia sudah menjadi pahlawan Indonesia.Lana akhirnya pulang ke desa tempat dia lahir sebagai pahlawan negara, bukan seorang petani lagi. 

Dan dia menyadari bahwa mimpi akan menjadi kenyataan jika dilakukan dengan berusaha, karena usaha tidak pernah menghianati hasil

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun