"Tolong reinkarnasikan kuda ini! Aku ingin berbicara dengannya sekali lagi, apapun caranya! Tolong, aku akan lakukan apa saja!"
Dalam situasi ini, Phoenix api melaksanakan tugasnya. Jiwa kuda tersebut kembali menjadi anak kuda, dan Phoenix Cahaya menangis sekali lagi-kali ini menangis dengan bahagia.
"Kamu siapa?"
Phoenix cahaya terdiam dan tidak bergerak. Kehidupan yang didepannya adalah kehidupan baru. Tidak ada kenangan lama kuda tersisa dalam kuda tereinkarnasi ini.
"Aku akhirnya mengerti. Kekuatan reinkarnasi bukan pengganti kekuatanku ini. dan kenangan temanku tetap hidup... di hatiku sendiri."
Semua kehidupan pada akhirnya akan menemui kematian. Namun yang Phoenix Cahaya lakukan dengan kekuatannya jauh dari sia-sia. Dengan ketetapan hati yang baru. Phoenix Cahaya pun melanjutkan tugasnya, menyembuhkan luka dan penyakit, dan memberi kebahagiaan kepada semua orang.
Sampai hari ini, burung phoenix putih tersebut membawa kenangan indah dari seorang teman. Kenangan sebuah kuda, berlari diatas daratan rumput, melampaui waktu dengan melalui hatinya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI