“Beri aku 1000 orang tua akan aku cabut semeru dari akarnya, dan beri aku 10 orang pemuda akan aku guncang dunia”, ucapan tersebut merupakan kalimat dari presiden pertama Indonesia yakni Ir.Soekarno yang mengungkapkan bahwa hanya dengan 10 orang pemuda ia dapat mengguncang dunia. Hal ini membuktikan bahwa sangat berharganya generasi muda untuk keberlangsungan masa depan sebuah negara.
Namun, belakangan ini banyak kasus yang terjadi pada anak muda di Indonesia, seperti tawuran, membawa senjata tajam ke sekolah, melakukan konvoi ketika kelulusan sekolah, dan kasus bullying. Kasus sepeti ini bisa terjadi karena kurangnya perhatian orang terdekat bagi mereka, sehingga anak anak tersebut mencari perhatian dengan melakukan hal hal seperti itu.
Guru BK dituntut untuk membantu siswa membuat keputusan dan menyelesaikan masalah dengan dasar rasa cinta supaya siswa juga merasa nyaman ketika berkonsultasi. Ketika guru BK memberi saran, saran harus berupa pilihan opsional bukan perintah. Dikarenakan yang harus membuat keputusan adalah siswa sendiri bukan guru BK tersebut. Pada lingkungan sekolah kehadiran guru BK sangat diperlukan untuk membantu siswa.
Akan tetapi pada tahun 2024 Indonesia dihadapi dengan kurangnya tenaga pendidik diberbagai sektor, mulai dari tenaga pendidik sekolah dasar, tenaga pendidik sekolah luar biasa, tenaga pendidik bimbingan dan konseling, dan tenaga pendidik penjasorkes. Hal ini tak lepas dari minat orang Indonesia yang telah berkurang pada profesi guru. Mereka mengutarakan bahwa penghasilan profesi guru tidak sebanding dengan apa yang sudah mereka kerjakan.
Pada abad 21 ini setiap manusia diminta untuk menguasai beberapa skill seperti bagaimana berpikir dalam menghadapi suatu masalah, dan bagaimana cara mereka bekerja. Guru BK sendiri diwajibkan memiliki beberapa keterampilan diantaranya:
1. Keterampilan Attending
Keterampilan konselor yang berhubungan dengan cara penerimaan konseli. Yang bisa dilakukan dalam bentuk verbal maupun nonverbal. Tujuannya supaya konseli bisa merasa nyaman dengan konselor.
2. Keterampilan Membuka Percakapan
Keterampilan yang sangat penting bagi konselor karena ini adalah poin penting untuk memulai sebuah obrolan dengan konseli. Keberhasilan keterampilan ini juga sangat berpengaruh dalam membangun hubungan awal dengan konseli.
3. Keterampilan Bertanya
Keterampilan konselor yang digunakan untuk memberikan pertanyaan baik tertutup maupun terbuka kepada konseli.
4. Keterampilan Restatement
Keterampilan yang digunakan konselor dengan mengulang satu atau dua kata untuk menegaskan pernyataan konseli.
5. Keterampilan Empati
Keterampilan konselor ketika mampu memahami perasaan konseli, dalam hal ini bisa disampaikan dalam bentuk verbal maupun non verbal.
6. Keterampilan Klarifikasi
Keterampilan konselor yang digunakan agar konseli menjelaskan atau memperjelas apa yang dialami sebenarnya saat ini.