Kejuaraan Dunia Bulutangkis di Nanjing, Tiongkok baru saja usai kemarin Minggu, dengan tanpa satu pun wakil Indonesia yang berlaga di Final. Wakil Indonesia yang mampu melaju paling jauh adalah pasangan Ganda Putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu yang mencapai babak semi final sebelum dikalahkan oleh Matsumoto/Nagahara, dimana Matsumoto/Nagahara pada akhirnya menjadi juara. Sementara andalan Indonesia Markus/Kevin yang menjadi unggulan pertama dan harapan Indonesia harus gagal setelah kalah dari Sonoda/Kamura di perempat final dengan dua game langsung.Â
Sementara tiga nomor lainnya, yaitu Tunggal Putra, Tunggal Putri dan Ganda Campuran harus gugur di babak-babak awal. PBSI sejatinya menargetkan minimal satu medali atau satu gelar juara di ajang Kejuaraan Dunia kali ini, dimana target tersebut dibebankan kepada pasangan Ganda Putra terbaik saat ini Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, namun apa mau dikata mereka gagal. Hal ini menjadi warning atau peringatan untuk PBSI sebelum berlaga di ajang Asian Games 2108.
Asian Games 2018 sendiri akan dimulai kurang dari 2 minggu lagi, PBSI sudah memasang target dua medali emas di ajang tersebut, dimana target tersebut di bebankan pada Ganda Campuran senior Tantowi Ahmad/Lilyana Natsir dan Ganda Putra terbaik Indonesia saat ini Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo.
 Target yang terbilang realistis jika melihat kekuatan bulutangkis Indonesia saat ini bertumpu kepada dua pasangan tersebu dan jika melihat pencapaian mereka selama ini. Owi/Butet bahkan rela mundur dari ajang kejuaraan dunia demi fokus berlaga di Asian Games 2018 ini, medali emas Asian Games tentunya akan melengkapi gelar-gelar yang telah mereka raih selama ini, dimana gelar tertinggi mereka adalah emas Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Brazil. Medali emas Asian Games tentu akan menjadi kado dan pelengkap yang sangat indah untuk seorang Lilyana Natsir yang memutuskan akan pensiun di akhir tahun 2018 ini.Â
Selain nomor Ganda Putra dan Ganda Campuran, Indonesia berpeluang membuat kejutan di nomor Ganda Putri melalui pasangan Greysia Polii/Apriyani Rahayu. Pasangan tersebut adalah ganda putri terbaik Indonesia saat ini, terlebih Greysia Polii adalah peraih medali emas Asian Games 2014 Incheon, saat berpasangan dengan Nitya Krishinda Maheswari.Â
PBSI sangat realistis pada ajang Asian Games 2018 kali ini, mereka sudah sangat paham betul dimana letak kekutan bulutangkis Indonesia saat ini, di nomor Tunggal Putra, para atlet Indonesia masih kesulitan bersaing dengan atlet asal Tiongkok, Jepang atau bahkan India. Nomor Tunggal Putri bahkan terbilang parah, karena belum ada Tunggal Putri dari Indonesia yang bisa diandalkan. Cabang bulutangkis sendiri mempertandingkan 7 nomor di Asian Games kali ini, yang terbagi menjadi 2 nomor beregu (Putra dan Putri) serta 5 nomor perorangan (Tunggal Putra, Tunggal Putri, Ganda Putra, Ganda Putri dan Ganda Campuran).Â
Kini dengan waktu yang tersisa kurang dari 2 minggu, PBSI dan atlet bulutangkis Indonesia diharapkan harus fokus terhadap ajang Asian Games kali ini, teknik dan mental (khususnya) harus berada pada kepercayaan diri dan keyakinan yang tinggi. Rakyat Indonesia dipastikan akan berdoa dan mendukung dengan sepenuh jiwa, Istora Senayan dipastikan akan padat dan bergemuruh dengan penonoton yang datang untuk memberikan dukungan secara langsung kepada para atlet Indonesia yang bertanding demi Merah Putih dan Garuda di dada.Â
Lupakan Kejuaraan Dunia, Fokus Menuju Asian Games 2018!
#ayoIndonesiabisa
#eeaaforIndonesia
#inirumahkita
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H