Pangkalpinang, 28 Mei 2024 – Seleksi Pendidikan Kader Pemimpin Muda Daerah (PKPMD) 2024 di Pangkalpinang yang diharapkan menjadi ajang penempaan pemimpin masa depan, kini menuai kekecewaan dan kritik keras. Proses seleksi yang seharusnya berjalan transparan dan sesuai dengan Undang-Undang Kepemudaan justru tercoreng akibat ulah oknum yang tidak bertanggung jawab.
Peserta mengeluhkan ketidakjelasan dan ketidaktransparanan dalam proses seleksi. Mereka merasa bahwa aturan dan kriteria penilaian tidak dipatuhi, bahkan tidak diinformasikan dengan baik. "Proses seleksi ini tidak jelas dan tidak ada informasi yang memadai tentang bagaimana penilaian dilakukan. Kami merasa diabaikan dan tidak dihargai," kata seorang peserta yang tidak ingin disebutkan namanya.
Selain itu, Ada peserta mengungkapkan dugaan adanya kecurangan dan nepotisme. "Beberapa nama yang lolos seleksi tampaknya memiliki kedekatan dengan panitia atau pejabat terkait. Hal ini sangat mencurigakan dan membuat kami merasa bahwa seleksi ini tidak berjalan adil," ungkapnya.
Kritik ini mengarah pada oknum-oknum yang dianggap telah menyalahgunakan wewenang dan mengabaikan prinsip-prinsip yang diatur dalam Undang-Undang Kepemudaan. Kami melihat adanya pelanggaran terhadap prinsip-prinsip yang diatur dalam Undang-Undang Kepemudaan, seperti Transparansi, Akuntabilitas, dan Keadilan dalam setiap proses seleksi.
Situasi ini menyoroti pentingnya integritas dan transparansi dalam setiap program pemerintah, khususnya yang menyangkut pengembangan kepemimpinan muda. Diharapkan, dengan adanya evaluasi dan perbaikan, Program PKPMD dapat kembali berjalan sesuai harapan, memberikan kesempatan yang adil bagi semua peserta, dan mengembalikan kepercayaan publik terhadap upaya pembinaan pemuda di Pangkalpinang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H