[caption id="attachment_366315" align="aligncenter" width="597" caption="Ilustrasi (sumber: news.viva.co.id)"][/caption]
“Tempat yang indah, sayang,” ujarku padanya.
“Iya. Aku tak menyangka kau mengajakku ke tempat yang indah ini.”
“Kau pikir selama ini kita pacaran di kandang sapi?”
“Aku hanya bercanda.” Ia tersenyum. “Kau selalu saja mengajakku ke restoran mewah. Tak perlulah kita bermewah begini. Malam yang indah.”
“Tidak apa. Semua ini demi kamu,” balasku. “Aku ingin mengatakan sesuatu padamu.” Aku mengeluarkan cincin dari saku celanaku.
“Aku juga,” katanya. “Aku ingin mengatakan sesuatu padamu.”
Aku terdiam. “Ya sudah kau duluan.”
“Aku hamil.”
Aku tersedak. “Maksudmu?!” Aku sedikit membentak.
Ia tersenyum pahit. “Maaf.”
“Kita tak pernah sejauh itu. Di malam yang indah ini....”
Surabaya (Aditya Prahara)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H