[caption id="attachment_361639" align="aligncenter" width="680" caption="Kepala Martin Skrtel terinjak oleh Oliver Giroud (sumber: tribunnews.com)"][/caption]
Pesona Premier League sebagai liga terbaik di dunia sangat kuat menyedot perhatian pecinta sepak bola. Hingga pekan ke-17, Chelsea yang diarsiteki oleh Jose Mourinho masih perkasa di singgasana dengan 42 poin. Di belakangnya terdapat Manchester City, Manchester United dan West Ham United secara berturut-turut mendudukan posisi empat besar. Menarik karena pasti kita semua bertanya-tanya, ke mana Liverpool dan Arsenal, dua klub besar Inggris yang musim lalu finish di posisi empat besar?
Pekan ke-17 Premier League mengisahkan pertarungan Liverpool yang tengah menjamu Arsenal. Dalam pertandingan yang berlangsung di Anfield mencatatkan beberapa sejarah bagi kedua tim. Adalah Arsenal yang mencatat ball possession yang sangat rendah yakni ‘hanya’ 36%! Selain itu, Arsenal juga hanya melakukan shots on goal sebanyak tiga kali dan dua di antaranya berbuah gol. Bandingkan dengan Liverpool yang mencatatkan 64% dan melakukan shots on goal sebanyak 10 kali. Tentu Arsenal lebih efektif dibanding Livepool.
Namun, bukan data statistik itu yang membuat pecinta sepak bola memperbincangkan laga ini. Melainkan sebuah tragedi mengerikan yang terjadi di tengah pertandingan tersebut.
Kejadian ini berawal dari perebutan bola antara bek Liverpool Martin Skrtel dan striker Arsenal Oliver Giroud. Alhasil, Skrtel pun harus rela kepalanya tersungkur. Tak cukup sampai di situ, kepala Skrtel harus rela pula terinjak oleh kaki Giroud yang kala itu tengah melangkah. Jangan disangka kaki Giroud mulus telanjang, tentu saja kakinya dihiasi oleh sepatu sepak bola. Jadilah, darah mengucur deras dari kepala Skrtel dan membuatnya berteriak kesakitan. Kepala Skrtel sampai harus ditutup dengan 8 jahitan. Namun, bukannya istirahat karena sedang terluka, pemain berusia 30 tahun ini malah memaksa untuk terus bermain.
Sampai memasuki menit 90, Liverpool masih tertinggal dengan skor 1-2. Waktu tambahan yang mencapai sembilan menit, membuat pemain Liverpool terus berusaha tanpa putus asa. Sayang, pada waktu tambahan tersebut Liverpool harus bermain dengan 10 pemain karena Fabio Borini mendapat kartu kuning kedua. Namun, siapa yang menyangka, secara dramatis Liverpool berhasil menyamakan kedudukan sehingga terhindar dari kekalahan di kandanga sendiri. Dan siapakah pahlawan Liverpool kali ini? Martin Skrtel! Pemain yang tadi terluka menjadi pahlawan setelah mencetak gol dengan sebuah sundulan!
Satu hari berselang, sang penguasa sementara Premier League, Chelsea bertandang ke Britannia Stadiumm, kandang Stoke City. Chelsea datang dengan membawa misi menang, karena tengah terancam turun dari singgasana digantikan oleh Manchester City jika kalah lebih dari dua gol.
Lagi-lagi sebuah tragedi terjadi di laga Premier League. Berawal ketika winger Chelsea Eden Hazard tengah menyisir sisi kiri lapangan. Tiba-tiba dari belakang datanglah pemain Stoke City Phil Bardsley melakukan sebuah tackle keras. Tak tanggung-tanggung, Bardsley melakukan tackle dengan dua kaki alias tackle gunting. Kontan, Hazard pun terjatuh dan mengerang kesakitan. ‘Ajaibnya’, wasit ‘hanya’ memberikan kartu kuning untuk tackle yang bisa saja berdampak cedera parah itu. Seperti apa yang dilakukan Skrtel, Hazard tetap melanjutkan permainan dan dengan luar biasa berkontribusi bagi terciptanya gol kedua Chelsea. Ia memberi assist bagi gol Fabregas.
[caption id="attachment_361640" align="aligncenter" width="634" caption="Eden Hazard mendapat tackle horor (sumber: www.dailymail.co.uk)"]
[caption id="attachment_361642" align="aligncenter" width="634" caption="Eden Hazard melompat setelah mendapat tackle horor (sumber: www.dailymail.co.uk)"]
Nasib berbeda dialami oleh The Reds—julukan Liverpool—dan The Blues—julukan Chelsea. Si Merah yang meraih hasil imbang dan harus puas berada di posisi 10. Sedangkan Si Biru yang berhasil memenangi laga, sudah tentu masih nyaman menduduki singgasana Premier League.
Premier League memang keras. Liga terbaik dunia ini menyuguhkan pertandingan dengan permainan yang cepat. Operan, giring bola, tembakan ke gawang yang cepat. Dan pada pekan ke-17, Premier League menujukkan betapa kerasnya sepak bola Inggris dan menjadikan Martin Skrtel dan Eden Hazard sebagai korban. Namun, mereka masih bisa berkontribusi bagi klubnya.
Jember, 24 Desember 2014
Aditya Prahara
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H