[caption id="attachment_366828" align="aligncenter" width="632" caption="Sesama pemain bernomor punggung 21 David Silva (kiri) dan Nemanja Matic berebut bola. (1/2/2015)/Kompasiana (premierleague.com)"][/caption]
Pada minggu (1/2) dini hari tadi, Premier League menyuguhkan sebuah pertandingan yang ditunggu-tunggu oleh khalayak pecinta sepak bola, Chelsea melawan Manchester City. Dua tim pemeringkat teratas dalam klasemen sementara Premier League ini menjadi banyak bahan perbincangan bagi para pecinta Premier League di seluruh belahan dunia. Apa saja yang menarik dari pertandingan yang berlangsung di Stamford Bridge tersebut?
Pernah Kalah Dari Tim Kasta Bawah
Sebelum pertandangan semalam berjalan, Chelsea dan Manchester City sama-sama melakoni laga di pentas Piala FA (24/1) masing-masing melawan Bradford dan Middlesbrough seperti yang tertulis di tulisan saya sebelumnya. Dan duo raksasa ini sama-sama berlaga di kandangnya masing-masing. Namun bukannya menguasai pertandingan justru mereka dipencundangi oleh dua tim yang berasal dari kasta bawah ini. Hal ini sempat membuat gaduh publik sepak bola tentang kegagalan mereka melenggang ke fase berikutnya di Piala FA. Namun, Chelsea langsung bangkit dengan mengandaskan Liverpool di semifinal Capital One Cup pada pertengahan pekan lalu. Dan pertemuan dengan Manchester City akan menjadi pertemuan untuk menunjukkan siapa yang layak untuk menjadi jawara di Premier League.
Tanpa Costa, Tanpa Yaya Toure
Pelatih Chelsea, Jose Mourinho harus rela striker andalannya, Diego Costa tidak bisa tampil di pertandingan penting ini karena ia mendapatkan sanksi dari FA. Sanksi ini didapatkan pemain yang ‘membelot’ dari Brazil menuju Spanyol itu karena ulahnya menginjak kaki Emre Can dan Martin Skrtel pada semifinal Capital One Cup melawan Liverpool. FA menganggap Diego Costa sengaja melakukan hal tersebut dan ‘menghadiahinya’ dengan larangan bertanding sebanyak tiga laga.
Sementara di kubu Manchester City, pelatih Manuel Pellegrini masih harus rela bertandingan masih tanpa gelandang andalan mereka, Yaya Toure. Hal ini dikarenakan sang wakil kapten ini masih berkompetisi di ajang Piala Afrika 2015.
Dengan absennya dua pemain andalan di masing-masing tim tentu akan mengurangi keseruan pertandingan ini. Namun jangan dikira pertandingan ini tidak akan berjalan seru. Drogba atau Loic Remy siap mengisi pos yang ditinggalkan oleh Diego Costa ini. Sedangkan Fernado atau Milner juga siap mengisi pos yang ditinggalkan oleh Yaya Toure.
Penentuan Gelar Premier League
Banyak publik pecinta Premier League yang mengatakan bahwa hasil pertandingan kedua tim ini akan menentukan siapa peraih gelar juara Premier League nanti. Sebelum pertandingan, pelatih The Citizens, Manuel Pellegrini berkomentar terkait dengan pendapat ini.
"Ini adalah laga penting. Laga ini bukanlah yang akan menentukan gelar karena setelah itu kami harus bermain untuk meraih 48 poin. Ini bukan laga final. Ingat, City memenangkan gelar pada 2011-2012 setelah tertinggal delapan poin dari Manchester United," kata pelatih asal Chile ini sebagaimana dituliskan oleh bola.net (30/1/2015).
Kompetisi memang masih panjang, dan apapun masih bisa terjadi. Jadi, benarkan pemenang laga ini akan keluar sebagai juara di akhir musim?
Dan Hasil Imbang Mengakhiri Laga
[caption id="attachment_366829" align="aligncenter" width="632" caption="David Silva membelokan arah tembakan Sergio Aguero melewati Thibaut Courtois. (1/2/2015)/Kompasiana (premierleague.com)"]
Tidak ada pemenang dalam pertandingan ini. Skor 1-1 lagi-lagi diakhir oleh keduanya. Skor 1-1 ini juga pernah terjadi pada pertemuan pertama mereka (21/9/2014) musim ini di Etihad Stadium. Hal ini menunjukkan kedua tim sama kuatnya. Chelsea harus rela berbagi angka, dan Manchester City ‘sukses’ mencuri poin dari kandang lawan terberatnya. Saya sendiri tersenyum mengingat ada yang bilang bahwa ini laga penentu. Lantas kalau imbang begini siapa yang akan menjadi juara?
Saya jadi ingat, dulu sewaktu kecil, ada kartun sepak bola dari Jepang yang berjudul Kapten Tsubasa. Tsubasa Ohzora dengan kesebalasannya, Nankatsu berhadapan dengan kesebelasan Kojiro Hyuga (saya lupa namanya). Pertemuan di final menunjukkan bahwa kedua tim sama kuatnya dengan hasil imbang yang diraih mereka. Dan pada akhirnya kedua tim pun menjadi juara bersama Karena ‘sama kuatnya’ ini.
Ingatkah juga bahwa Chelsea dan Manchester City pernah memilik poin, menang, seri, kalah, jumlah gol, jumlah kemasukan, selisih gol, jumlah cleansheet Courtois dan Hart, dan jumlah gol Aguero yang sama pada pecan 20. Mungkinkah Chelsea dan Menchester City akan menjadi juara bersama?
Tenang saja, saya hanya bercanda. Juara akan ditentukan lewat play-off jika hasil akhir memang demikian.
Jember, 1 Februari 2015
