Kala itu aku sedang membaca majalah ketika tiba-tiba kamu datang menubrukku. Beginilah risiko membaca sambil tiduran. Harus selalu siap ketika ada yang menubruk. Aku taruh majalahku dan kamu tersenyum padaku. Sebuah boneka singa ada di genggamanmu.
“Ham, haming,” katamu.
“Apa?” tanyaku.
“Ham, haming. Ham, haming,” ceracaumu.
“Kamu ngomong apa?”
“Ini bonekaku yang bilang. Ham, haming,” katamu masih tak dapat aku mengerti.
Kamu pencet bonekamu itu dan ia pun mengeluarkan bunyi. Agak tak jelas memang dan kamu menyimpulkan bunyi bonekamu sendiri.
“Ayah bilang artinya ‘aku datang’.”
“I’m coming. Bukan ham haming,” terangku.
“Ham, haming. Ham, haming.”
Aku masih ingat ceracaumu, kamu. *)
*) kenangan aku dan kamu yang sudah tenang di sana, kamu
Surabaya, 16 April 2015
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H