Mohon tunggu...
Aditya Prahara
Aditya Prahara Mohon Tunggu... Jurnalis -

Suka olahraga. http://adityaprahara.blogspot.co.id

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Menikmati Serunya Kompas Kampus di Surabaya

21 Maret 2015   22:25 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:18 375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_374213" align="aligncenter" width="430" caption="Kompas Kampus (dokpri)"][/caption]

Hari ini Sabtu (21/3) adalah hari yang cukup melelahkan bagi saya. Hampir seharian saya menghadiri acara “Kompas Kampus” yang diadakan oleh Kompas. Saya cukup menanti-nanti acara ini karena iklannya sudah ada sejak bulan Februari. Saya lalu membaca tentang acara ini di Kompasiana. Tertarik, saya pun langsung daftar via email seperti yang tertulis dalam tulisan ini. Rasa penasaran saya semakin besar ketika saya membaca tulisan Mbak Listhia. Dia memang menghadiri acara Kompas Kampus di UGM, Yogyakarta. Lewat tulisannya itu, saya jadi tak sabar untuk menghadiri acara ini. Dan ketika hari yang ditentukan itu tiba semakin tak sabar rasanya untuk segera datang. Dan begitu acaranya selesai tak sabar juga rasanya untuk segera menulis apa saja yang saya lakukan seharian tadi. Tenang saja, saya akan menceritakannya sekarang kok. Siap-siap ya!

“Kompas Kampus” adalah acara yang diadakan oleh Kompas dengan mengunjungi kampus-kampus yang ada di Indonesia. Untuk tahu lebih lanjut, langsung aja ke link ini. Dan kali ini Surabaya menjadi kota kedua yang didatangi oleh Kompas Kampus setelah sebelumnya mengunjungi Kota Pendidikan, Yogyakarta terlebih dahulu. Acara yang berlangsung di kampus saya (esiah), Universitas Airlangga sebenarnya sudah berlangsung sejak Jumat (20/3) kemarin. Namun karena saya tidak bisa datang karena ada acara jadi saya terpaksa tidak menghadirinya. Untuk hari pertama, acaranya sangat menarik dan sayang untuk dilewatkan. Penasaran acarnya apa? Makanya baca link Kompas Kampus tadi. Tenang aja gratis kok. He-he-he.

Nah, hari Sabtu akhirnya datang. Saya bangun pagi-pagi untuk menyiapkan segalanya. Saya mulai membayangkan akan ketemu dengan Rosiana Silalahi, Raditya Dika, Panji Pragiwaksono, dan banyak komika lainnya. Menarik kan? Dan seru pastinya.

Lalu saya baca kembali tulisan Mbak Listhia. Mak! Ternyata pakai tiket ya? Lantas saya cek kembali email balasan dari Kompasiana yang tertulis saya sudah terdaftar sebagai peserta. Tapi saya tidak punya tiket online. Akhirnya saya mencoba mendaftar untuk di Surabaya ternyata pendaftarannya sudah ditutup. Terbayanglah kalau nanti saya gagal menonton seminar blogshop, talkshow Rosi, dan stand up comedy. Saya pun punya akal. Kalau sampai di tempat pendaftaran ulang nanti saya diminta menunjukan tiket online, saya tunjukkan saja email balasan dari Kompasiana. Saya pun memfoto email balasan dari Kompasiana tersebut.

Sekitar jam 9 pagi, dengan semangat saya mengendarai sepeda motor dari tempat kos saya menuju Kampus C Unair sendirian. Saya sudah mengajak beberapa teman saya untuk ikut, tapi saya tidak melihat antusiasme di wajah mereka. Ya sudahlah. Lagipula, beberapa teman saya juga pasti ada yang ikut, pasti ketemu di sana. Belum lagi kalau ketemu sesama Kompasianer. Kan bisa ngobrol deh.

Sekitar 10 menit kemudian, saya sampai di sana di Kampus C Unair. Saya melihat ada banyak pengendara motor menuju ke suatu tempat. Saya parkir motor dan langsung menuju Airlangga Convention Center (ACC). Jujur saja, hampir tiga tahun kuliah di sini saya tidak pernah sama sekali masuk sini. Kayaknya ini bangunan baru deh (ngeles). He-he-he.

[caption id="attachment_374221" align="aligncenter" width="430" caption="Spanduk Kompas Kampus di dekat antrian (dokpri)"]

142695069171747511
142695069171747511
[/caption]

Saya langsung menuju pintu masuk dengan melewati tempat bazar makanan. Hmm, jadi lapar. Saya kan belum makan. Tapi nanti sajalah, yang penting dapat tiket dulu. Mungkin karena acara masih lama jadi antrian tak begitu ramai. Ketika asik mengantri salah seorang teman satu jurusan di Sosiologi memanggil saya. Namanya Mada. Syukurlah ada teman untuk mengikuti acara ini. Di tengah mengantri pula, ada dua orang perempuan berkaos KompasTV—saya duga volunteer—membagikan secarik kertas dan pulpen. Ternyata angket. Tibalah waktunya saya untuk ditanyai tiket online.

“Saya nggak punya tiketnya, Mbak,” ujar saya kepada seorang petugas pendaftaran.

“Oh, langsung ke meja On the Spot aja, Mas,” balasnya.

Oke. Saya langsung ke meja bertuliskan “OTS” dan ada petugas juga di sana. Saya katakakan seperti yang katakan sebelumnya.

“Oke, langsung isi nama, nomor HP, dan nomor registrasi ya, Mas. Di sini,” ujarnya menunjuk kertas daftar hadir. Gampang juga ya. Saya kira ribet. Tak perlu menujukkan emain balasan Kompasiana dong. “Eh, tapi tunjukin kartu identitas dulu, Mas. KTP, SIM, atau KTM,” tambahnya.

Saya langsung mengeluarkan KTM saya. Saya pun mengisi daftar hadir, dan dapat tiket deh. Selesai dapat tiket, langsung saja tuju Mada. Ia juga tengah memegang kertas angket dan pulpen.

Ijenan ta koen?” tanyanya.

Iyo. Ambek sopo maneh,” balas saya singkat. “Angket iki diisi ta, Da?

Koyokane,” balas Mada.

Awak dhewe nang Sosiologi penggaweane nggawe kuesioner saiki dikongkon ngisi angket,” canda saya.

Kami berdua mengisi angket yang berisi tentang Surabaya itu. Selesai, saya langsung berikan kepada seorang volunteer pengumpul angket. Saya pun ngobrol sebentar dengan Mada sebelum akhirnya pada pukul 10 saya masuk. Penontonnya masih belum ramai. Paling baru cuma sekitar 10 baris bangku yang terisi. Saya melihat para kru masih sedang menata panggung.

Saya dan Mada pun mencari tempat duduk yang pas untuk kami. Saya mengambil tempat di tengah karena akan memudahkan saya untuk membidik semua yang ada di depan. Tak lama kemudian, acara pun dimulai. Acara dibuka dengan peragakan pencak silat Tapak Suci. Nampak beberapa orang pendekar bersabuk biru memeragakan gerakan bela diri milik Muhammadiyah ini. Saya taksir pasti ini anak-anak UKM tapak suci Unair.

[caption id="attachment_374216" align="aligncenter" width="430" caption="Nurulloh menjadi pembicara seminar (dokpri)"]

14269504401554490128
14269504401554490128
[/caption]

Selesai dengan demo peragaan, acara pun masuk ke seminar Blogshop. Pembicaranya sang Admin Kompasiana, Cak Nurulloh. Cak Nurulloh menjelaskan tentang jurnalisme warga yang kini telah menjadi tren dalam dunia pewartaan. Cak Nurulloh menjelaskan tentang sejarahnya jurnalisme warga (JW), website JW di berbagai negara sampai ke berdirinya Kompasiana dan perkembangan Kompasiana sebagai salah satu media pewarta di Indonesia.

[caption id="attachment_374220" align="aligncenter" width="430" caption="Tampilan layar di atas panggung (dokpri)"]

1426950634554495231
1426950634554495231
[/caption]

Pukul 12 siang, saya mulai merasa lapar karena memang belum sarapan. Pagi tadi hanya minum teh hangat dan air putih. Mada pun keluar untuk mencari makan karena ini punya masalah yang seperti saya (lapar dan belum sarapan). Saya mencoba melihat-lihat sekeling siap tahu ada penjual tahu sumedang, cangcimen, air  mineral, atau pun mijon. He-he-he. Saya masih bisa menunda lapar saya untuk menyelesaikan seminar ini. Tak beberapa lama kemudian, Mada datang membawakan saya segelas kopi. Wah, jadi merepotkan ini. Padahal saya ndak mesen. Nek koen moco tulisanku iki, suwun lho, Da. He-he-he.

Tak kuat menahan lapar, saya pun memutuskan untuk mencari makanan sedangkan seminar belum selesai. Akhirnya beli sandwich karena tidak ada yang jual nasi di bazar dan kopi. Selesai, saya duduk-duduk sebentar. Dan lagi-lagi saya bertemu dengan beberapa teman satu jurusan di Sosiologi. Merasa mulai cukup, saya masuk lagi ke tempat seminar.

[caption id="attachment_374224" align="aligncenter" width="430" caption="Tempat bazar makanan (dokpri)"]

1426950765424736854
1426950765424736854
[/caption]

Saya melihat di depan panggung sudah banyak penonton yang foto-foto selfie sambil teriak-teriak seperti orang kesurupan. Nggak tahunya di atas panggung sudah ada Panji Pragiwaksono dan Billy si B-Boy yang biasa nongol di Hitam Putih. Banyak yang pada foto selfie deh. Saya yang tak tertarik dan tak terbiasa selfie jadi kepengen waktu melihat dua orang teman saya sedang selfie. Masuklah wajah saya ke kameranya. He-he-he.

[caption id="attachment_374225" align="aligncenter" width="430" caption="Panji bersama Billy (dokpri)"]

1426950893341622815
1426950893341622815
[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun