Mohon tunggu...
Aditya Prahara
Aditya Prahara Mohon Tunggu... Jurnalis -

Suka olahraga. http://adityaprahara.blogspot.co.id

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Rasa yang Terpendam (Cerita 100 Kata)

29 Januari 2015   04:39 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:10 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1422455902321557004

[caption id="attachment_366461" align="aligncenter" width="624" caption="Ilustrasi (sumber: kompas.com)"][/caption]

Aku sedang bersamanya, gadis yang sudah setahun kudekati. Kami baru saja selesai makan di sebuah restoran kecil di kota kami. Aku mulai membuka percakapan.

“Ada yang ingin kusampaikan padamu.”

“Oh, iya. Apa?” ujarnya sambil menyeruput softdrink.

“Ada rasa yang terpendam di hatiku.”

Ia tersenyum.

“Aku mencintaimu. Maukah kau menikah denganku?”

Ia tersenyum lagi. Aku tak tahu maknanya.

“Bagaimana?” tanyaku.

“Maaf.”

Sudah kuduga.

“Bukannya aku tak mau. Tapi...” handphone-nya berbunyi. Ada pesan masuk. “Itu dia kekasihku.”

Ia menunjuk seorang gadis yang ada di belakangku. Gadis itu datang menghampiri kami. Ia lantas menyalamiku dan tersenyum manis. Sopan sekali. Aku membalas senyumnya.

“Oh.”

Ambulu (Aditya Prahara)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun