Pasar Serikin, sebuah permata tersembunyi di perbatasan Malaysia-Indonesia, bukan hanya sekadar tempat bertransaksi. Pasar ini telah menjelma menjadi sebuah ekosistem unik yang berhasil menggabungkan aspek ekonomi, budaya, dan lingkungan secara harmonis.
Keuntungan Ekonomi yang Berkelanjutan
Bagi pelaku usaha lokal, Pasar Serikin menawarkan peluang emas. Letaknya yang strategis di perbatasan membuat pasar ini menjadi magnet bagi wisatawan dan penduduk lokal. Dengan beragam produk mulai dari kerajinan tangan, makanan khas, hingga pakaian, para pedagang dapat dengan mudah memasarkan produknya.
Lebih dari sekadar mata pencaharian, Pasar Serikin telah menjadi sumber pendapatan utama bagi banyak keluarga. Keterlibatan UMKM di pasar ini juga mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan menciptakan lapangan kerja baru.
Pelestarian Budaya yang Hidup
Pasar Serikin tidak hanya menjadi pusat aktivitas ekonomi, tetapi juga menjadi wadah pelestarian budaya. Di sini, kita dapat menemukan beragam mainan tradisional Indonesia, mulai dari congklak, perahu api hingga miniatur figure action cartoon. Kehadiran mainan-mainan ini tidak hanya menghibur anak-anak, tetapi juga menjadi sarana memperkenalkan warisan budaya bangsa kepada generasi muda. Selain itu, pakaian adat Indonesia juga menjadi salah satu daya tarik utama Pasar Serikin. Dengan mengenakan pakaian adat, para pedagang tidak hanya tampil menarik, tetapi juga ikut mempromosikan kekayaan budaya Indonesia.
Konservasi Penyu: Aksi Nyata untuk Alam
Salah satu keunikan Pasar Serikin adalah adanya inisiatif pelestarian penyu. Organisasi konservasi lingkungan perlindungan penyu yang terletak di lot 218,KCLD, Jalan Tapang, Kota Sentosa, Kuching, Malaysia juga tidak mau kalah dalam meramaikan aktivitas di Pasar Serikin, dengan membuka stand khusus yang memberikan edukasi tentang pentingnya melindungi satwa laut yang satu ini.
Aksi nyata ini tidak hanya berdampak pada kelestarian penyu, tetapi juga menginspirasi masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan. Dengan Motto Say No To Turtles Eggs mereka mampu mengedukasi pengunjung di Pasar Serikin dan mengenalkan lebih dekat lagi pada satwa yang lucu dan menggemaskan ini.
Kesimpulan
Pasar Serikin adalah contoh nyata bagaimana kita dapat mengelola sumber daya alam, budaya, dan ekonomi secara berkelanjutan. Dengan melibatkan masyarakat secara aktif, pasar ini tidak hanya menjadi pusat aktivitas ekonomi, tetapi juga menjadi pusat pelestarian budaya dan lingkungan.
Oleh Aditya Pradana, Dwi Ratna Septwiyanti dan Nela Dewi Indah
Editor : Dwi Ratna Septwiyanti
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H