Mohon tunggu...
Aditya Pradana
Aditya Pradana Mohon Tunggu... Guru - Pemuda yang ingin selalu berprogres

lahir dari keluarga yang sederhana tapi tidak takut untuk bermimpi besar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Motor Hilang, Allah Ganti Secara Kontan

30 Juni 2022   21:24 Diperbarui: 30 Juni 2022   21:27 776
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

        

                Semua orang akan merasakan kesedihan, apabila kehilangan barang berharganya. Nah ini seklumit kisahku. Aku terlahir dari keluarga yang sederhana. Sekolah Dasar (SD) selama 6 tahun aku berangkat dan pulang jalan kaki, total jaraknya 3 KM. menurutku cukup perjuangan, karena medan di pegunungan jalannya naik dan turun. Nah saat menginjak bangku SMP, tepatnya saat kelas 8 aku berharap bisa dibelikan sepeda motor oleh orang tua. Sebuah motor bagi keluargaku merupakan salah satu benda yang mewah, karena sangat berat untuk mengumpulkan uang yang sekiranya cukup untuk dibelikan sepeda motor. Alhamdulillah singkat cerita akhirnya aku dibelikan motor baru ber-merk Jupiter Z, saat itu hasil dari menjual sapid an sebagian minjem ke saudara. Aku masih ingat betapa senangnya saat motor itu sampai di rumah, yang dikirim oleh dealer. Singkat cerita lagi motor tersebut menjadi tungganganku selama SMP sampai lulus, bahkan sampai lanjut ke jenjang SMA dan sampai lulus.

                Point ceritanya di sini, tahun 2014 Alhamdulillah aku diterima kuliah di salah satu kampus negeri di Surakarta. Syukur Alhamdulillah, salah satu kenikmatan yang luar biasa bagiku dan keluarga, karena di antara keluarga besar baru aku yang bisa melanjutkan ke jenjang perkuliahan. Selanjutnya si Jupi (sebutan untuk Jupiter Z ku) tetap menemaniku sepanjang perjalanan rumah sampai di Surakarta. Bahkan saat sehari-hari aktivitasa di Surakarta, karena saat itu aku ngekos. Surakarta menjadi kota yang cukup padat penduduknya, hal tersebut menyebabkan tindak kejahatanpun kerap kali muncul di luar dugaan. Setiap kali aku parker motor, seorang teman sekaligus seniorku seringkali mengingatkan untuk hati-hati saat memarkirkan motor, harapannya parker di tempat yang aman dan dipastikan selalu dikunci stang. Pada saat itu pikirku "ah ndak mungkin lah, di sini ada pencuri, tempatnya cukup aman kok". Tepatnya saat bulan Oktober 2015, sekitar jam 13.00 aku memarkirkan motor di depan ruang Unit kegiatan mahasiswa (UKM) masih di lingkungan kampus, nah saat kuakui memang, aku kurang berhati-hati yaitu meninggalkan motor tanpa dikunci stang, dan di tempat yang sebenarnya cukup jauh dari jangkuan security. Aktivitasku di dalam cukup lama. Bahkan keluar ruanganku sudah jam 16.00. dan sungguh diri ini sangat terkejut, mencari-cari motor JupiterZ ku yang sudah tidak ada. Akhirnya sambil menahan sedih, aku diantar teman (namanya Ragil Narimo, yang sampai sekarang masih tetap berteman dengan baik) ke kantor Polisi, untuk lapor dengan harapan motorku bisa ketemu lagi. Kemudikan pak Polisi meninjau ke TKP. Pak Polisi bilang, nanti kalau info, akan mengabariku. Dan info tersebut tidak kunjung ada. Akhirnya aku harus mengikhlaskan kehilangan sepeda motor yang sudah setia menemaniku sejak kelas 8 SMP.

                Beberapa bulan berlangsung pasca kejadian tersebut, aku berangkat dan pulang dari kampus seringkali nebeng teman, kadang jalan kaki. Dan ada dua hal yang terus aku lakukan yaitu terus berdoa kepada Allah, dengan harapan motorku bisa ketemu lagi atau digantikan dengan yang lebih baik. Yang kedua terus berusaha untuk berprasangka baik kepada Allah, tidak terlalu menyesali atas kejadian yang menimpaku, karena itu semua sudah menjadi takdir yang Allah gariskan. Beberapa waktu kemudian, ada sebuah info beasiswa bagi mahasiswa yang kurang mampu dan cukup berprestasi. Yaitu program Bupati Wonogiri bapak Joko Sutopon (Jekek). Yaitu beasiswa sebesar 12 juta secara tunai. Aku pun berusaha untuk mendaftar program tersebut, dengan berbagai macam perjuangan untuk mengumpulkan berkas, Alhamdulillah sampai tahap pengumuman, dan hasilnya pun aku dinyatakan LOLOS. Alhamdulillah "Nikmat Tuhan mana lagi yang kau dustakan". Nilai 12 juta, kalau dibandingan dengan harga motor bekas Jupiter Z saat tahun 2015 kurang lebih seimbang. Nah dari sinilah, aku namakan "Motor Hilang, Allah ganti secara kontan".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun