Mohon tunggu...
Aditya Pradana
Aditya Pradana Mohon Tunggu... Guru - Pemuda yang ingin selalu berprogres

lahir dari keluarga yang sederhana tapi tidak takut untuk bermimpi besar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Belajar Menjadi Besar

20 April 2022   12:24 Diperbarui: 20 April 2022   12:32 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Saatnya kita mulai berpikir besar, berjiwa besar, bervisi besar untuk meraih kebahagiaan yang lebih besar. Allah sudah menyediakan lahan di surga yang begitu luas. menurut HM. Anis Matta tergantung bagaimana kita mendesain rumah kita di surga. 

Kalau kemampuan kita kecil, meski disediakan lahan yang besar, maka kita pun hanya mampu membangun rumah yang kecil.

Orang-orang besarlah yang mampu melihat setiap waktunya sebagai momentum untuk "mendesain rumahnya" di surga. Hal ini membutuhkan sensifititas iman yang besar. 

Contoh yang tak pernah habis adalah Abu Bakar. Setiap waktu baginya momentum untuk berprestasi besar. 

Dengan bekal iman yang dimiliki ia langsung "bergerak" untuk berinvestasi. begitu masuk Islam, Ia segera mengajak orang lain ke barisan Islam. Mayoritas yang dijamin masuk surga, masuk Islam lewat "tangan dingin" Abu Bakar. Tak cukup di situ, Abu Bakar selalu menggunakan momentum sebaik-baiknya. 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun