Mohon tunggu...
Aditya Octa
Aditya Octa Mohon Tunggu... Wiraswasta - Aditya Octa Indrawan

Terkadang Podcast di @Talk.Kompod Podcast dan Moto di @Babapicgram

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Menelaah Kembali Tradisi Buka Puasa Bersama

1 Mei 2021   19:10 Diperbarui: 1 Mei 2021   19:11 527
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak masyarakat bersambut suka cita menyambut bulan ramadhan. Terutama untuk seluruh umat muslim.  Sudah sepatut nya, manusia sebagai yang beragama islam mensyukuri dapat merasakan bulan ramadhan tahun ini. 

Namun, ramadhan pada tahun ini cukup berbeda, di karenakan terdapat musibah yang tak kunjung juga hilang. Tentu sangat terasa berbeda sekali, ketika bulan puasa tetapi adanya terjadi pandemi covid-19 inih. Masyarakat atau kita semua yang merasakan dampak nya, tentu sangat berharap agar  cepat hilang pandemi tersebut. Agar semua nya bisa kembali seperti normal lagi. 

Peduli nya tentang kesehatan dan lingkungan adalah hal yang menjadi nomor satu, untuk saat ini. Banyak masyarakat yang merasa benar-benar terkena imbas nya dari pandemi tersebut. 

Terlebih lagi yang dirasakan padaa saat bulan ramadhan. Bulan puasa adalah bulan menyambut kemenangan di bulan ramadhan, banyak tradisi yang biasa dilakukan. 

Seperti, berburu takjil di sore hari, keliling membangunkan orang sahur, dan buka puasa bersama. Sudah menjadi hal yang lumrah ketika tidak bertemu lama kawan, temen, atau pacar dan merealisasikan buka puasa bersama. Tentu hal tersebut sangat bagus sebagai ajang silahturahmi. 

Buka bersama sambil reuni memang melepas rasa kangen ketika sudah lama tak berjumpa,  tetapi  kadang moment ini digunakan oleh sebagian orang untuk ajang pamer,apalagi sampai ada yang membanding-bandingkanmembanding-bandingkan. Untuk kamu yang pernah dan sedang mengalaminya,  tenang tiap orang punya jalan nya masing-masingmasing-masing,  dan tolak ukur kesuksesan tiap individu berbeda-beda. Jangan pernah merasa kecil hati, tetaplah berbahagia seperti seharusnya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun