Mohon tunggu...
Aditya Nuryuslam
Aditya Nuryuslam Mohon Tunggu... Auditor - Menikmati dan Mensyukuri Ciptaan Ilahi

Menjaga asa untuk senantiasa semangat berikhtiar mengadu nasib di belantara Megapolitan Ibukota Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Artikel Utama

Negara Kelautan yang Nelayannya Masih Minim Perhatian

12 November 2023   22:22 Diperbarui: 13 November 2023   20:22 513
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi nelayan Indonesia. Sumber: Kompas.com/Ferganata Indra

Negara Indonesia yang dahulu dikenal dengan nama Nusantara ini, adalah tanah surga yang Tuhan berikan kepada manusia untuk dapat dimanfaatkan dengan maksimal. Bagaimana tidak, di negara ini sangat beragam kenikmatan yang Tuhan titipkan kepada manusia. Dari mulai tanahnya yang sangat subur, dengan berbagai macam tumbuhan yang bisa hidup dan menjadi sumber penghidupan manusia yang meninggalinya. 

Belum lagi kita bicara tentang mineral dan tambang yang dikandungnya, dan kata mereka yang pernah menelitinya disebutkan bahwa kandungan logam, mineral dan bahan tambang tidak akan pernah habis dinikmati manusia yang tinggal diatasnya, bahkan bisa dibilang dari hasil tambang yang ada bisa membuat kaya, rasa dan sejahtera penduduk atau manusia yang tinggal diatasnya.

Selain dari agraria yang meliputi tanaman pangan, hasil kebun dan hutan, serta dari logam, mineral, bahan tambang yang bisa digali dan dimanfaatkan, masih terdapat satu lah lagi yaitu kekayaan nabati yang berasal dari lautan. Lautan Indonesia yang merupakan pertemuan antara dua samudera besar samudera atlantik dan samudera pasifik. 

Indonesia merupakan kumpulan kepulauan diantara dua benua Asia dan Australia, yang juga terletak di daerah tropis dengan suhu air yang hangat menjadikan perairan di antara pulau pulau Indonesia tempat yang strategis berkumpulnya mayoritas spesies ikan mencari laut dangkal untuk berburu makanan sekaligus berkembang biak.

Begitu melimpahnya ikan dan hasil laut, tidak serta merta membuat Indonesia menjadi negara yang kaya serta maju di sektor perikanan khususnya perikanan laut. Secara makro, hasil tangkapan ikan laut (tercatat resmi) masih sangat kecil dibandingkan potensi diatas kertas. Selain itu masih banyak kita lihat para nelayan di nusantara ini kondisi ekonominya memprihatinkan atau hidup dibawah garis kemiskinan. 

Sebuah realita yang ironis, dimana di wilayah yang kaya raya akan potensi ikan laut tangkapan, namun si nelayan hidup dalam kondisi pas pasan atau malah di bawah garis kemiskinan. Hasil tangkapan ikan kadang tidak sebanding dengan ongkos melaut yang semakin mahal. Nelayan tradisional (khususnya) yang hanya memiliki alat produksi yang terbatas, kadangkala tersisihkan dalam pencarian ikan di tengah samudera, kalah dengan kapal nelayan besar yang merupakan jaringan penguasa hasil tangkapan laut dengan modal besar.

Bagaimana kondisi kehidupan nelayan Indonesia begitu memprihatinkan, apa saja yang menyebabkan nelayan tanah air bagaikan ayam mati di lumbung padi. Hal-hal apa saja yang bisa ditawarkan menjadi solusinya dan bagaimana caranya agar solusi yang ditawarkan ini menjadi kenyataan, tanpa melakukan perubahan yang dramatis dan revolusioner.

  • Kurangnya proteksi atas nasib nelayan tradisional

Sebagaimana petani, nelayan juga butuh proteksi, khususnya proteksi perlindungan usaha dari pemerintah. Jangan sampai nelayan indonesia mulai hilang dan terkikis oleh keberadaan perusahaan multilateral yang mengambil kekayaan laut berupa ikan dan biota lainnya tanpa menyisakan sedikitpun untuk nelayan tradisional.

  • Belum optimalnya peran kelompok nelayan dalam persaingan usaha

Kalau di pertanian kita mengenal KUD atau Koperasi Unit Desa, dan pastinya di sektor kelautan seharusnya ada juga perhimpunan nelayan yang bisa menjadikan mereka punya posisi tawar baik dengan pemerintah ataupun dengan pasar. Namun kenyataan yang ada, nelayan tradisional masih sulit untuk dihimpun dan disatukan, sehingga posisi tawar mereka sangat lemah dan cenderung tidak bisa menggerakkan pasar. 

  • Regenerasi yang terhambat

Sudah menjadi hukum alam sepertinya bahwa sektor sektor primer seperti pertanian dan perikanan/peternakan tradisional akan semakin ditinggalkan generasi mudanya. Generasi muda lebih memilih untuk bekerja menjadi buruh pabrik atau kerja kantoran daripada melanjutkkan usaha orang tuanya yang sangat tergantung dengan musim dan persaingan usahanyapun semakin kurang menguntungkan para petani dan nelayan tradisional.

  • Banyaknya kapal nelayan ilegal yang masuk perairan nusantara

Kecanggihan teknologi telah menyebabkan para pemilik modal besar akan memenangkan dalam setiap persaingan usaha. Pengusaha kaya mampu membeli kapal dengan teknologi tinggi dan dapat berlayar lebih jauh ke tengah samudera serta mendapatkan tangkapan ikan yang lebih banyak. Kadangkala kapal kapal asing dengan teknologi tinggi nekat masuk wilayah perairan indonesia untuk mencuri ikan, alhasil jumlah ikan yang seharusnya didapat oleh nelayan tradisional, tersedot dan tercuri oleh sejumlah kapal nelayan ilegal dari negara lain.

news.detik.com
news.detik.com

Berkaca dari permasalahan permasalahan diatas, perlunya diusahakan jalan keluar sehingga nasib nelayan tradisional dapat diselamatkan dan memberikan kontribusi optimal atas peningkatan hasil tangkapan ikan sekaligus mampu meningkatkan kesejahteraan para nelayan tradisional. Adapun langkah-langkah strategis yang dapat dipertimbangkan untuk direalisasikan adalah sebagai berikut :

  • Perlunya komitmen kuat pemerintah dalam mensupport eksistensi nelayan tradisional

Pemerintah hendaknya memberikan perhatian khusus terhadap optimalisasi produksi kelautan, dengan cara memberikan subsidi berupa kredit lunak dalam pembuatan kapal penangkap ikan yang lebih bagus dan modern. Nelayan juga dibeikan subsidi atas penggunaan solar/sejenisnya sebagai modal kerja. Pemerintah memberikan bantuan informasi secara cuma cuma kepada kelompok nelayan, sehingga dapat membantu dalam mendeteksi koordinat dimana kumpulan ikan laut berada. 

  • Meningkatkan mutu dan ketrampilan nelayan, terutama dalam menggunakan teknologi

Kemajuan teknologi harus dikuasi, sehingga dengan teknologi yang maju diharapkan akan mampu membantu kita mendapatkan hasil yang maksimal. Begitu juga dalam bidang kelautan dan perikanan, pemerintah ataupun lembaga swadaya masyarakat memberikan andil yang positif terdap peningkatan mutu dan ketrampilan nelayan dalam penguasaan teknologi. Teknologi yang mampu dikuasai, serta kepemilikan atas alat teknologi tersebut akan menjadikan nelayan mampu mendeteksi sekaligus memproyeksi potensi ikan di lautan secara lebih presisi. Selain itu teknologi yang maju, memungkinkan nelayan dapat mengarungi samudera lebih jauh dan mampu bertahan di samudera lebih lama dari biasanya.

  • Menginternalisasi pentingnya membentuk kelompok usaha perairan yang solid dan memiliki posisi tawar yang bagus

Paguyuban ataupun kelompok usaha bersama memang perlu untuk dibentuk secara lebih profesional, sehingga kedepannya kelompok usaha ini mampu memberikan masukan dan saran atas kebijakan pemerintah, sekaligus dapat memiliki posisi tawar yang tinggi dalam persaingan pasar. Kelompok usaha ini juga diharapkan mampu mengayomi anggotanya, terutama dalam hal pelaksanaan kegiatan utamanya yaitu menangkap ikan di samudera. Dengan asumsi para nelayan tradisional bersepakat untuk melakukan aksi secara terpadu dan bersama sama, pastilah kegiatan penangkapan ikan dapat optimal hasil yang didapatkan.

  • Menggerakan generasi muda untuk ikut terjun dalam usaha perikanan tangkap

Mulai memberikan dorongan kepada anak muda agar mau dan mampu bergerak, berkecimpung atau berusaha di sektor perikanan khususnya usaha penangkapan ikan di lautan. Diharapkan dengan mulai masuknya anak muda yang tertarik dalam usaha bidang perikanan tangkap ini akan banyak memberikan keuntungan terutama dalam hal perbaikan manajemen produksi, manajemen pengelolaan hasil tangkapan dan perbaikan dalam hal negosiasi dengan pasar. Anak muda yang memiliki bekal ilmu kajian komprehensif dapat diterapkan serta di kombinasikan dengan kenyataan di lapangan, sehingga dapat memberikan kontribusi positif terhadap perbaikan kondisi nelayan secara keseluruhan.

Hal-hal diatas dapat dilaksanakan dengan baik dan optimal haruslah dilandasi kepada sinergi antar lini kehidupan, baik dari sisi pemerintahan sebagai penyusun regulasi, lini operasional yang merupakan aktor utama dalam menentukan berhasil tidaknya kebijakan pemerintah ketika diimplementasikan oleh para nelayan. Peran serta lembaga swadaya masyarakat pun menjadi salah satu sorotan publik guna menjembatani antara kepentingan pemerintah (swasta) dengan kepentingan rakyat. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah persatuan dan kesatuan diantara nelayan tradisional guna menyatukan visi dan misi guna mencapai tujuan utama yaitu meningkatkan kesejahteraan nelayan di negeri ini.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun