Dalam kondisi perekonomian khususnya sektor pertanian yang tertekan pilihannya hanya dua, yang pertama menaikkan harga dikarenakan supply terbatas sedangkan demand tetap/meningkat. yang kedua adalah melakukan impor ke negara lain yang tidak mengalami El Nino dan masih memiliki surplus produk pertaniannya.
Namun pilihan impor juga bukan pilihan terbaik, karena memunculkan ketergantungan dengan negara lain, dan berpotensi menggerus devisa negara.
Efek El Nino yang berpengaruh terhadap ekonomi lainnya adalah munculnya biaya tambahan dalam rangka penanggulangan dampak El Nino seperti tambahan budget untuk pemadaman lahan/hutan yang terbakar, tambahan subsidi pangan dalam rangka stabilisasi harga akibat supply pangan yang turun dan demand yang cenderung terus meningkat.
Tekanan ekonomi secara fundamental akan terasa ketika efek El Nino berlanjut atau berkepanjangan adalah penyediaan air bersih serta penanggulangan penyakit menular yang merebak akibat adanya kekeringan berkepanjangan. Apabila pemerintah tidak siap, bukan tidak mungkin efek El Nino ini memperngaruhi stabilitas ekonomi dalam negeri.
Untuk itu perlu mitigasi resiko, baik dari sisi kebijakan pemerintah sebagai regulator ekonomi, maupun dari masyarakat dalam merubah behaviour dalam merawat alam agar mampu menjadi perisai alami terhadap dampak negatif dari El Nino.
Pemerintah perlu menyiapan buffer stock dan pendanaan dalam mengantisipasi efek buruk El Nino. Buffer stock anggaran diarahkan kepada bidang-bidang strategis ketahanan pangan, kesehatan dan penanggulangan bencana.
Perlu komitmen bersama dalam merawat lingkungan, guna menjaga keseimbangan alam sehingga mampu melindungi manusia dalam menghadapi dampak negatif El Nino.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H