4. Mencontoh skripsi pendahulu, dengan mengganti lokasi penelitian dan menambah variabel uji atau tahun penelitian juga masih relevant
Kita harus membuang pemikiran bahwa membuat skripsi itu harus yang benar benar murni dari pemikiran sendiri, tidak meniru karya orang lain dan dikerjakan sendiri tanpa bantuan orang lain.Â
Memang betul dalam penyusunan skripsi tidak boleh meniru secara presisi karya orang lain, namun kita masih dibolehkan mengambil kerangka ide namun kita harus memodifikasinya, misalnya mengganti dengan area penilitian, atau menyempurnakan metode penelitiannya atau menambah variabel uji lainnya sehingga lebih komprehensif. Dengan demikian karya skripsi kita, bukanlah karya jiplak atau plagiat dari penulisan ilmiah orang lain. Â Â
5. Membuat kelompok diskusi diantara rekan satu jurusan untuk mencari objek skripsiÂ
Jika kita menghadapi sendiri sebuah permasalahan pastilah akan terasa sulit, namun ketika suatu masalah kita hadapi bersama sama secara berkelompok, insyaallah akan terasa lebih mudah. Ide dan pemikiran banyak kepala akan lebih banyak dibandingkan ide dan pemikiran satu kepala.Â
Dalam pengerjaan tugas bersama atau kerja kelompok untuk menyusun makalah, sangat mudah dikerjakan ketika semua anggota antusias mengerjakan masing-masing bidang tugas.
Begitu juga ketika mengerjakan skripsi, akan lebih mudah dan terbantu ketika menyusunnya melibatkan banyak rekan dengan prinsip simbiosis mutualisme, artinya masing-masing anggota kelompok punya kesadaran untuk saling mensupport baik dalam diskusi, penyusunan metodologi dan pencarian data data variabel.
6. Mencari reverensi ketika mendapat tugas mata kuliah job training di instansi atau perusahaanÂ
Salah satu mata kuliah pengganti kuliah kerja nyata adalah magang atau ikut job training di beberapa instansi atau perusahaan sesuai dengan mata kuliah yang ditempuh.Â
Pada saat magang, bisa digunakan untuk melakukan observasi lapangan terhadap beberapa permasalahan di tempat magang untuk dijadikan sebagai bahan skripsi. Namun semua itu harus sepengetahuan dan seijin dari instansi atau perusahaan tempat kita magang.Â
Bisa juga melalui metode observasi wawancara dengan karyawan setempat untuk mendapatkan beragam pandangan guna memperkaya bahan bahan yang dapat diolah menjadi skripsi.