Mohon tunggu...
Aditya
Aditya Mohon Tunggu... -

Raja Ampat - Papua Barat

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Festival Suling Tambur, Ajang Promosi Budaya & Wisata di Raja Ampat

1 Agustus 2017   03:07 Diperbarui: 1 Agustus 2017   03:30 1373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tarian tradisional,saat perlombaan suling tambur

Setiap tahun, Pemerintah daerah melakukan berbagai festival, diantaranya festival Raja Ampat, Festival Suling Tambur, Raja Ampat Expo atau promosi indsutri kerajinan tradisional khas Raja Ampat.

Pemerinta Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat terus menyelenggarakan festival-festival. Salah satunya adalah festival suling tambur yang baru dilaksanakan pada tahun 2017 tepatnya pada tanggal 28 Juli 2017. Kegiatan tersebut melibatkan 18 group suling tambur yang tersebar di Distrik/Kecamatan se-Kabupaten Raja Ampat. Atraksi suling tambur ini, mampu menarik perhatian masyarakat Kota Waisai dan juga para wisatwan yang berkunjung. Hal ini menjadi hiburan tersendiri bagi masyarakat, dan juga menjadi tontonan menarik bagi wisatawan lokal maupun manca negara.

Bukan tanpa alasan festival suling tambur digelar. Hal ini dilakukan untuk memperkenalakan alat musik tradisional khas Raja Ampat. Selain memperkenalkan alat musik khas Raja Ampat, festival tersebut juga menjadi ajang promosi budaya dan pariwisata di Raja Ampat, Papua Barat.

Mama-mama saat meniup suling dengan nyanyian khas Raja Ampat
Mama-mama saat meniup suling dengan nyanyian khas Raja Ampat

Bupati Raja Ampat, Abdul Faris Umlati, SE menyampaikan festival suling tambur dan pameran industri kerajinan tradisional bertujuan untuk membangun dan melestarikan seni suling tambur yang senantiasa terus mengalir dalam setiap nafas kehidupan anak-anak raja disegala tempat dan zaman.

"Festival ini juga bertujuan menggerakan serta memberdayakan potensi ekonomi masyarakat yang berbasis pada potensi kearifan lokal, serta upaya dalam rangka mempromosikan pariwisata di Raja Ampat. Sehingga kemajuan Pariwisata dan barengi dengan keamajuan ekonomi masyarakat lokal", Jelas AFU.

Suling tambur hanya salah satu dari sekian banyak aneka ragam budaya yang terus ada dan dilestarikan Pemerintah serta masyarakat Raja Ampat. Untuk diketahui, bahwa suling tambur ini perpaduan antara seruling/suling dan beduk/tifa masyrakat Raja Ampat menyebutnya tambur. Dari hasil perpaduan itulah menghasilkan irama musik dengan lagu-lagu khas Raja Ampat yang dimainkan melalui suling.

Tarian tradisional,saat perlombaan suling tambur
Tarian tradisional,saat perlombaan suling tambur

Tidak berlebihan, jika Raja Ampat disebut sebagai surga kecil yang jatuh ke bumi. Hal ini dikarenakan Raja Ampat memiliki berbagai potensi mulai dari Pariwisata, Perikanan, Serta kaya akan Budaya.

Jadi tidak rugi bagi anda yang ingin berlibur ke Raja Ampat....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun