Pendahuluan
       Sastra adalah bentuk ekspresi artistik yang menggunakan bahasa sebagai medianya untuk menyampaikan ide, emosi, dan pemikiran. Sastra mencakup berbagai karya tulis seperti puisi, novel, drama, cerita pendek, dan esai. Karya sastra sering kali mengeksplorasi tema-tema yang mendalam seperti kehidupan, cinta, kematian, moralitas, dan nilai-nilai sosial, serta memberikan wawasan mengenai kondisi manusia dan budaya.
Sastra dibagi menjadi beberapa genre, seperti:
- Prosa: Termasuk novel, cerita pendek, dan esai.
- Puisi: Karya yang mengutamakan ritme, rima, dan makna yang padat.
- Drama: Karya yang ditulis untuk dipentaskan, seperti teater.
Sastra juga bisa bersifat fiksi atau nonfiksi, dengan penekanan pada penggunaan bahasa yang kreatif dan imajinatif untuk membangun cerita atau pesan tertentu.
       Teori sastra adalah disiplin akademis yang mempelajari metode, prinsip, dan konsep yang digunakan untuk menganalisis, menginterpretasi, dan memahami karya sastra. Teori sastra berusaha menjawab pertanyaan tentang bagaimana karya sastra dihasilkan, bagaimana mereka berfungsi, dan bagaimana mereka dapat dipahami oleh pembaca. Teori sastra melibatkan pendekatan-pendekatan kritis untuk memahami berbagai aspek teks sastra, seperti makna, struktur, konteks sosial, dan peran bahasa.
Berikut adalah beberapa pendekatan atau aliran dalam teori sastra:
1. Formalisme
Fokus: Struktur internal karya sastra, seperti bentuk, gaya, bahasa, dan teknik naratif. Teori ini menekankan analisis karya sastra itu sendiri tanpa memperhatikan latar belakang pengarang atau konteks historis. Tokoh: Viktor Shklovsky, Roman Jakobson.
2. Strukturalisme
Fokus: Menganalisis struktur di balik teks, seperti pola, simbol, dan sistem tanda yang mendasari karya sastra. Strukturalisme berusaha memahami bagaimana elemen-elemen dalam teks saling berhubungan.Tokoh: Ferdinand de Saussure, Claude Lvi-Strauss.
3. Post-strukturalisme