Mohon tunggu...
aditya krisna
aditya krisna Mohon Tunggu... Editor - mahasiswa

nama saya adit

Selanjutnya

Tutup

Book

Sinopsis Novel Dilan 1991

24 Januari 2024   00:18 Diperbarui: 24 Januari 2024   00:20 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Book. Sumber ilustrasi: Freepik

Yugo

  • Mas Herdi

  • Bunda Dilan

  • Piyan

  • Akew

  • Wati

  • Kang Adi

  • Novel Dilan 1991 adalah bagian kedua dari cerita Dilan yang karang oleh Pidi Baiq. Cerita ini mengambil latar belakang di Bandung pada tahun 1991, menceritakan kelanjutan kisah cinta Milea dan Dilan yang semakin mendalam dan rumit. Milea, seorang gadis cantik yang cerdas, pindah ke Bandung dan menjadi mahasiswa di salah satu SMA disana. Milea pertama kali bertemu dengan Dilan saat mengunjungi kantin sekolah. Dilan adalah seorang siswa yang mencolok. Meskipun awalnya terkesan arogan, Milea segera terpesona oleh pesona Dilan. Dilan adalah pemuda yang tegas, penuh semangat, dan tak pernah takut berbicara terus terang. Milea, sebaliknya adalah gadis yang lebih tenang dan berpikir panjang sebelum berbicara. Namun, dibalik perbedaan mereka, ada ikatan yang kuat dan saling pengertian yang membuat mereka semakin dekat. Novel ini adalah perjalanan cinta yang penuh dengan rintangan dan pengorbanan. Pidi Baiq menggambarkan dengan indah bagaimana cinta yang tulus bisa mengatasi segala rintangan dan menguatkan hubungan. Dilan 1991 adalah kisah cinta yang mengajarkan kita tentang arti pengorbanan dan kejujuran dalam mencintai seseorang. Novel ini juga menampilkan tema-tema remaja, seperti pertemanan, konflik antar-geng, dan pertumbuhan pribadi. Dilan adalah karakter yang kuat yang memberikan contoh nilai-nilai positif kepada pembaca, seperti keberanian, kesetiaan, dan komitmen.                                                                                                                         

    Dilan 1991 adalah sekuel yang sangat dinanti-nanti yang tidak hanya melanjutkan kisah cinta Dilan dan Milea, tetapi juga menghadirkan konflik dan perjuangan yang lebih besar dalam hidup mereka. Pidi Baiq mengambil pembaca dalam perjalanan emosional yang mengharukan, membuat kita terhanyut dalam dunia cinta mereka yang penuh warna. Mengapa novel ini wajib untuk dibaca, dalam novel Dilan 1991 para pembaca masih dibawa ke masa tahun 90-an dimana masa-masa Dilan dan Milea yang masih menduduki bangku Sekolah Menengah Atas (SMA). Dalam novel ini juga tidak hanya membahas tentang  hubungan percintaan antara Dilan dan Milea saja, tapi karakter-karakter lain juga dijelaskan dan memiliki masalah masing-masing dalam cerita di novel Milea. 

    Selain itu, Dilan 1991 ini merupakan cerita terakhir dari sudut pandang Milea yaitu kekasih dari Dilan. Karena untuk novel selanjutnya yang berjudul Milea, itu ditulis berdasarkan sudut pandang Dilan. Menurut Milea Dilan layaknya sesuatu yang selalu membuat hari-harinya penuh dengan warna-warni dengan tawa candanya. Tapi, dia tampak sangat jahat kepada Dilan, karena dia mau untuk menerima perhatian dari Dilan, Padahal dia susah ada yang memiliki. Sampai pada waktu ketika Milea memutuskan hubungan spesialnya dengan Beni. Beni sendiri adalah kekasih Milea yang berada  di Jakarta. Beni mempunyai sifat yang emosian dan manja. Semenjak itu hubungan dilan dan Milea semakin erat. Novel Dilan 1991 memiliki gaya penulisan yang umum dilakukan Pidi Baiq pada karya buku-buku sebelumnya. Pidi Baiq mempunyai ciri khas membahas masalah dengan ringan, sederhana namun berkesan bagi para pembaca. Meski tulisan dalam buku ini ceritanya adalah tulisan langsung dari sudut pandang Milea tapi gaya penulisanya tetap mengarah tulisan Pidi Baiq. Saat milea mulai menuliskan catatan tentang kekasihnya yaitu Dilan, dia bilang gaya penulisanya akan dibuat menyerupai tulisan Dilan. Gaya bahasa  yang baku, susunan kalimatnya kadang tak lazim, diputar-putar dan terdapat makna filosofis dalam diksinya. Itulah bahasa Dilan, mirip dengan gaya bahasa Pidi Baiq. Membaca buku Dilan 1991 dapat membuat para pembaca khususnya kaum millennials rindu tentang masa-masa SMA. Dari saat kita melihat cover buku saja, kita sebagai pembaca sudah diingatkan dengan seragam SMA. Kemudian, pembaca flashback tentang masa-masa persekolahan seperti situasi jam-jam istirahat di kantin, bandel saat masa-masa SMA, telat masuk sekolah, tragedi guru sok jagoan serta sauna tempat tongkrongan  saat SMA. 

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Book Selengkapnya
    Lihat Book Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun