Aku tak mengerti tentang Hari Kemerdekaan
Saat semua orang serentak berseru, "BISA!"
Karena yang aku tahu itu palsu
Sebagian terperangkap euforia masa
Sebagian lagi adalah upaya pencitraan diri
Aku tak mengerti tentang Hari Sumpah Pemuda
Saat semua orang mendadak SATU
Padahal belum pernah kulihat SATU yang PADU
Cerai-berai dan konflik justru menjadi maklum
"Ya inilah demokrasi," begitu kata teman saya
Aku lupa dengan Hari Pahlawan
Karena mereka tak banyak bicara padaku
Museum bukan lagi tempat pilihan
Apalagi untuk menuntut ilmu
Banyak yang lebih suka ke Warnet, lalu download lagu terbaru
Aku mengkhawatirkanmu, negaraku
Karena media massa bukan lagi tempat berguru
Melainkan cuma corong golongan tertentu
Sampai sepakbola pun mereka jadikan alat, bukan lagi harapan rakyat
Gila!
Tapi aku percaya pada semangat kebangsaan yang ada
Yang selalu terjaga meski dari sekumpulan minoritas
Merekalah anjing penjaga dan suara rakyat sebenarnya
Sejarah pun mengajarkan bagaimana mereka memperjuangkanmu
Itu yang kubanggakan tentangmu, tanah airku
Nafasku bermula di bumi khatulistiwa
Alam subur tempat semua tersedia
Hangat udara dan ramah sapa adalah pertanda
Bahwa apapun yang terjadi, bagaimana mungkin aku tidak mencintaimu, Indonesia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H