Mohon tunggu...
Aditya Hera Nurmoko
Aditya Hera Nurmoko Mohon Tunggu... Dosen - Dosen STIE YKP Yogyakarta, Pengamat Ekonomi dan Bisnis, Peneliti, Konsultan, Komisaris, Pegiat Sosial dan Budaya

Hobi Menulis, Wiridan, Baca Buku dan Jurnal, Olah Raga, Tidur

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Misteri Kerajaan Galuh Purba di Lereng Gunung Slamet sebagai Induk Kerajaan yang Melahirkan Raja-raja Jawa

14 Maret 2024   02:42 Diperbarui: 14 Maret 2024   02:42 600
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lereng Gunung Slamet dahulu kala riwayat Kerajaan Galuh Purba. sumber gambar: mata news

Dari kisah-kisah legendaris hingga catatan sejarah yang menggetarkan, wilayah lereng Gunung Slamet ternyata menyimpan sebuah misteri besar yaitu Kerajaan Galuh Purba. Sebuah kerajaan kuno yang menjadi induk bagi berbagai kerajaan di Nusantara, memberikan sorotan baru pada warisan kejayaan masa lalu.

Menurut catatan sejarawan Belanda W.J. van der Meulen, Kerajaan Galuh Purba di Lereng Gunung Slamet memiliki asal-usul yang mencengangkan. Dibentuk pada abad ke-1 Masehi oleh para pendatang dari Kutai, Kalimantan Timur, kerajaan ini memperluas pengaruhnya dari Indramayu hingga Purwodadi, mencakup sebagian besar wilayah Jawa. 

Kerajaan Galuh Purba memiliki wilayah kekuasaannya yang cukup luas, meliputi Indramayu, Cirebon, Brebes, Tegal, Pemalang, Bumiayu, Banyumas, Cilacap, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Kedu, Kulonprogo, dan Purwodadi. Ini menunjukkan bahwa Kerajaan Galuh Purba sangat berpengaruh di wilayah Jawa.

Pendirian Kerajaan Galuh Purba

Pendirian kerajaan ini tidaklah terjadi begitu saja. Para pendatang dari Kutai memasuki Pulau Jawa melalui Cirebon, kemudian menetap di antara lereng Gunung Ciremai, Gunung Slamet, dan lembah Sungai Serayu. Di sinilah peradaban mereka berkembang pesat, dengan mereka yang menetap di Lereng Gunung Slamet membangun Kerajaan Galuh Purba, sementara yang lain mengembangkan peradaban Sunda di sekitar Gunung Ciremai.

Penurunan Kerajaan Galuh Purba

Kerajaan Galuh Purba mengalami penurunan saat Syailendra menunjukkan eksistensi wangsanya. Namun, Kerajaan Galuh Purba kemudian berpindah ke Kawali (dekat Garut) dan mengganti namanya menjadi Galuh Kawali. Pada saat yang sama, muncul juga kerajaan-kerajaan yang cukup besar, di timur ada Kerajaan Kalingga sedangkan di wilayah barat berkembang Kerajaan Tarumanegara. Galuh Purba menjadi Kerajaan kadipaten yang sebanarnya masih kerabat. 

Semua menggunakan nama Galuh. Di brebes ada Kerajaan Galuh Rahyang dan Galuh Kalangon dengan ibu kota Medang Pangramesan. Di cilacap ada Kerajaan Galuh Lalean dengan ibu kota Medang Kamulan, di Tegal ada Kerajaan Galuh Kumara dengan ibu kota Medang Kamulyan. 

Di Pananjung ada kerajaan Galuh Tanduran dengan ibu kota Bagolo. Di Nanggalacah ada Kerajaan Galuh Pataka dengan ibu kota Pataka. Di Ceneam ada Kerajaan Galuh Nagara Tengah dengan ibu kota Bojong Lopang, di Barunay (Pabuaran) ada Kerajaan Galuh Imbanagara dengan ibu kota Imbanagara, di Bojong ada Kerajaan Kalingga dengan ibu kota Karangkamulyan.  

Atas berbagai sebab, Kerajaan Galuh Purba kemudian pindah ke kawali (dekat garut) berganti menjadi Galuh Kawali. Kemudian muncul Kerajaan yang cukup besar di timur ada Kerajaan Kalingga sedangkan di barat ada Kerajaan Tarumanegara yang merupakan lanjutan dari Kerajaan Salakanagara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun