Mohon tunggu...
Aditya Hera Nurmoko
Aditya Hera Nurmoko Mohon Tunggu... Dosen - Dosen STIE YKP Yogyakarta, Pengamat Ekonomi dan Bisnis, Peneliti, Konsultan, Komisaris, Pegiat Sosial dan Budaya

Hobi Menulis, Wiridan, Baca Buku dan Jurnal, Olah Raga, Tidur

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Makna Hari Raya Kurban: Mengungkap Ketaatan Ikhlas dan Kepedulian Sosial dalam Berkurban

28 Juni 2023   22:05 Diperbarui: 28 Juni 2023   22:12 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: foto koleksi pribadi

"Makna Hari Raya Kurban: Mengungkap Ketaatan Ikhlas dan Kepedulian Sosial dalam Berkurban"

Oleh: Aditya Hera Nurmoko

Dalam suasana Hari Raya Kurban yang penuh berkah, marilah kita sampaikan ucapan selamat yang tulus kepada seluruh umat Muslim. Semoga Allah SWT meridhai dan menerima ibadah kurban yang kita lakukan dengan sepenuh hati. Pada momentum yang suci ini, mari kita renungkan makna yang sejati di balik pelaksanaan kurban. Dalam artikel yang mulia ini, kita akan membuka tabir tentang ketaatan ikhlas dan kepedulian sosial yang tercermin dalam setiap tahap berkurban.

Hari Raya Kurban, perayaan agung dalam agama Islam, menghiasi hati umat Muslim di seluruh penjuru dunia. Saat kita merayakan kurban, janganlah kita terjebak dalam pandangan yang sempit, bahwa ini hanyalah tentang memotong hewan belaka. Lebih jauh dari itu, terhamparlah makna yang begitu dalam. Di momen istimewa ini, mari kita berlayar melintasi samudra nilai-nilai yang tersembunyi dalam pelaksanaan kurban, dan merenungkan bagaimana segalanya terhubung erat dengan ketaatan kepada Yang Maha Kuasa dan kepekaan sosial terhadap sesama umat manusia.

Makna yang Terpancar dari Hari Raya Kurban

Dalam merenungi makna berkurban, marilah kita menjelajahi akar dan esensi yang tersembunyi di balik perayaan ini. Hari Raya Kurban mengandung kekayaan sejarah dalam Islam dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kisah Nabi Ibrahim dan putranya, Nabi Ismail. Di dalam kisah ini, kita menemukan hikmah tentang pentingnya taat dan setia kepada Sang Pencipta dengan sepenuh hati. Cerita tentang Nabi Ibrahim yang rela mengorbankan putranya sebagai bukti kesetiaan dan ketulusan kepada Allah SWT, menjadi sorotan yang menunjukkan keagungan dan keutamaan dalam kesalehan.

Berkurban sebagai Manifestasi Ketaatan yang Ikhlas

Berkurban menjadi titik temu yang nyata bagi ketaatan yang tulus kepada Allah SWT. Dalam persembahan hewan kurban, umat Muslim menunjukkan kesiapan mereka untuk mematuhi perintah-Nya. Dalam Al-Qur'an, Surah Al-Hajj ayat 37, Allah SWT berfirman, "Maka dirikanlah shalat dan korbankanlah hewan-hewan kurbanmu." Firman-Nya ini memperlihatkan bahwa berkurban adalah perintah-Nya sebagai wujud pengabdian dan ketaatan yang sejati. Dalam berbuat kurban, umat Muslim mengikuti jejak Nabi Ibrahim yang menunjukkan ketaatan yang luar biasa kepada Allah SWT.

Berkurban sebagai Ekspresi Kepedulian Sosial

Tidak hanya berhubungan dengan dimensi ketaatan semata, berkurban juga menggambarkan kehadiran yang riil dalam kepedulian sosial terhadap sesama. Daging dari hewan kurban yang diperoleh melalui pelaksanaan ini harus disalurkan kepada mereka yang membutuhkan. Hal ini mengajarkan kita tentang pentingnya berbagi dengan sesama dan membantu meringankan beban mereka yang kurang beruntung. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun