Pada tahun 2020, Indonesia digegerkan dengan penyakit virus yang menular. Disebut dengan Covid-19. Awal mulanya datang penyakit ini ialah. Ya, penyakit COVID-19 pertama kali terdeteksi di kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok, pada akhir tahun 2019.
Virus yang menyebabkan penyakit ini disebut SARS-CoV-2. Penyakit ini kemudian menyebar dengan cepat ke berbagai negara di seluruh dunia dan dinyatakan sebagai pandemi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Maret 2020. COVID-19 telah memiliki dampak yang signifikan terhadap kesehatan masyarakat, perekonomian global, dan kehidupan sehari-hari banyak orang.
Virus COVID-19 pertama kali masuk ke Indonesia pada awal Maret 2020. Kasus pertama COVID-19 di Indonesia diumumkan oleh pemerintah pada 2 Maret 2020. Kasus pertama ini melibatkan dua warga negara Indonesia yang terinfeksi setelah melakukan perjalanan dari luar negeri. Sejak saat itu, kasus COVID-19 terus bertambah di Indonesia, dan pemerintah mengambil langkah-langkah untuk mengendalikan penyebaran virus ini, termasuk dengan memberlakukan berbagai kebijakan pembatasan dan protokol kesehatan.
Akhirnya beberapa lembaga pendidikan melanjutkan aktivitas sekolah dengan berbaais online. Mulanya pembelajaran ini membawa dampak yang baik. Karna disamping mengurangi penularan kepada  siswa, bisa juga meminimalisir orang yang terkena virus covid tersebut. Tetapi sangat disayangkan dengan pembelajaran yang seringnya dengan berbasis online, memiliki beberapa kekurangan kepada peserta didik dalam menanggapi pembelajaran.Â
Selama pandemi COVID-19, pembelajaran berbasis online telah menjadi solusi utama untuk melanjutkan pendidikan di banyak negara, termasuk Indonesia. Namun, terdapat beberapa kekurangan yang dialami peserta didik selama pembelajaran online selama pandemi, antara lain:
1. Aksesibilitas dan Ketersediaan Teknologi: Tidak semua peserta didik memiliki akses yang sama terhadap perangkat teknologi dan koneksi internet yang stabil, sehingga ada kesenjangan aksesibilitas yang dapat membatasi kemampuan belajar secara online.Â
2. Keterbatasan Interaksi Sosial: Pembelajaran online cenderung mengurangi interaksi sosial antara peserta didik dan guru serta antar sesama siswa, yang dapat memengaruhi perkembangan sosial dan emosional peserta didik.
3. Kesulitan dalam Memahami Materi: Beberapa peserta didik mungkin mengalami kesulitan dalam memahami materi pelajaran secara mandiri tanpa bimbingan langsung dari guru, terutama bagi mata pelajaran yang kompleks.
4. Kesulitan dalam Memotivasi Diri: Belajar secara mandiri di rumah dapat menimbulkan tantangan dalam mempertahankan motivasi dan disiplin belajar, terutama bagi peserta didik yang membutuhkan dorongan eksternal.
5. Kurangnya Keterlibatan Orang Tua: Orang tua mungkin kesulitan untuk mendampingi dan mendukung proses pembelajaran online anak-anak mereka karena kesibukan atau keterbatasan pengetahuan teknologi.
Â