Mohon tunggu...
Aditya Ghifary
Aditya Ghifary Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Potensi Olahan Mie Berbahan Baku Tepung Jagung

15 Desember 2016   20:19 Diperbarui: 15 Desember 2016   20:41 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Jagung merupakan salah satu komoditas yang memiliki potensi pengolahan yang sangat besar. Jagung juga merupakan salah satu bahan makanan pokok yang dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Jagung pada umumnya lebih banyak di olah kembali untuk konsumsi dibandingkan di konsumsi secara langsung. Banyak diantaranya olahan jagung yang sudah beredar dipasaran Indonesia seperti pemanis yang berbahan baku jagung, minyak jagung, dan tepung jagung.

Salah satu olahan jagung yaitu tepung jagung, sebetulnya masih dapat diolah lagi untuk mendapatkan nilai ekonomis yang lebih tinggi menjadi mie jagung. Seperti yang diketahui sebelumnya, mie merupakan salah satu produk yang banyak dikonsumsi oleh orang Indonesia. Data yang dikeluarkan oleh World Instant Noodle Association(WINA), pada tahun 2015 sebanyak 13,2 Miliar bungkus mie instan yang dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Dari data tersebut juga dijelaskan, Indonesia merupakan negara nomor dua di dunia yang paling banyak mengkonsumsi mie instan. Mie instan memiliki bahan baku utama yaitu tepung terigu dimana tepung terigu merupakan olahan dari gandum. Dikarenakan gandum tidak cocok tumbuh di Indonesia, maka Indonesia harus mengimpor gandum untuk memenuhi permintaan tepung terigu.

Dari permasalahan tersebut, Indonesia memiliki kemungkinan untuk mengurangi ketergantungan impor gandum dengan cara mengoptimalkan olahan jagung yaitu tepung jagung untuk dijadikan bahan baku pembuatan mie. Sudah banyak riset yang dilakukan bahwa  mie yang berbahan baku tepung jagung memiliki rasa yang tidak berbeda dibandingkan dengan mie berbahan baku tepung terigu. Melihat karakteristik jagung, Indonesia merupakan tempat yang cocok untuk menanam jagung di berbagai lokasi. Dengan perkembangan teknologi, sudah banyak bibit-bibit unggul yang dapat meningkatkan produktivitas serta tahan terhadap berbagai hama.

Dengan feasibility study yang sudah saya lakukan, saya melihat adanya potensi yang sangat besar dari pengolahan mie yang berbahan baku mie jagung. Total Net Present Value(NPV) dengan Discount Rate10% dapat diraih sebesar Rp 361,589,974,354. Sedangkan untuk besaran Profitability Index(PI) diraih sebesar 2,598358302 dan Internal Rate of Return(IRR) dapat diraih sebesar 29%. Asumsi angka-angka tersebut berasalkan dari penjualan yang sesuai dengan kapasitas tepung jagung, dimana tepung jagung tersebut dihasilkan dari 1000 hektar ladang jagung.

Untuk harga jualnya, menurut feasibility study yang sudah saya buatbisa bersaing dengan harga mie di pasar Indonesia yaitu dikisaran Rp 2000-3000.Dengan bahan baku jagung yang berasal dari Indonesia, tentunya dapatmeningkatkan produktivitas petani jagung serta mengurangi Indonesia dariketergantungan impor gandum sebagai bahan baku utama tepung terigu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun