Desa Handil Daham kecamatan Anjir Muara kabupaten Barito Kuala adalah salah satu alasan julukan seribu sungai di kalimantan selatanÂ
 Bagaimana tidak sepanjang desa Handil Daham ini dialiri oleh aliran anak sungai oleh karena itu sebagian masyarakat masih menggunakan perahu kayu sebagai alat transportasi meski alat transportasi moderen sudah banyak dijumpai di desa ini
  Hewan yang kita jumpai juga beragam terutama yang hidup di sungai seperti ikan Tembakul, ikan sapat, ikan Patimahan dan berbagai ikan tawar yang lainnya, karena beragamnya ikan, masyarakat berkebiasaan menangkap ikan menggunakan jaring yang berbentuk persegi panjang yang ditopang oleh bambu Dan ada juga yang memancing ikan bagi masyarakat yang mempunyai hobi memancing.
  Selain hewan juga ada tanaman lahan basah yang bisa kita jumpai seperti tanaman lahan basah pada umumnya yakni padi, tanaman batang Bamban serta pohon rambai.
  Tanaman keras juga ada seperti pohon kelapa bahkan sampai perkebunan jeruk karena masyarakat setempat mayoritas bekerja sebagai petani, tidak hanya petani yang melakukan cocok tanam, masyarakat lain juga melakukan hal tersebut karena kesenangan pribadi atau untuk mengkonsumsi hasil dari tanaman yang mereka tanam seperti pohon cabai, pohon terong dan lain lain.
  Tidak hanya disektor pertanian, desa Handil Daham juga terdapat orang yang memproduksi gula merah secara tradisional serta membuat sapu lidi berbahan dasar daun kelapa yang sudah kering.
  Akan tetapi permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat setempat ialah rusaknya akses jalan yang membuat aktivitas distribusi dan aktivitas yang lain menjadi terhambat. Saya rasa peran pemerintah sangat diutamakan untuk meningkatkan ekonomi serta nilai jual hasil bumi Dan komoditas yang dihasilkan.
  Masyarakat setempat sangat bersyukur atas rahmat dan anugerah yang tuhan berikan Dengan cara memanfaatkan Tanah yang subur, para anak anak bermain bersama, para warga berkumpul selepas mereka menggarap sawah dan kebun mereka sembari menunggu waktu magrib, senyum yang terbentuk menandakan bahwa mereka sangat bersyukur dan menikmati hidup mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H