RAMADHAN 2022 - Membawa berkah bagi sejumlah pedagang yang mengisi stand street food dadakan di sepanjang jalan Gading Tutuka 1 ( Soreang, Kab.Bandung - Jawa Barat ).Â
Tidak hanya makanan atau minuman saja yang dijual, ada juga pedagang pakaian, mainan anak, aksesoris dan lainnya, akan tetapi jumlahnya tidak terlalu banyak. Pedagang mulai bersiap dan mendirikan stand pada pukul 15.00 WIB sampai dengan 19.00 WIB. Street food ini diadakan setiap hari pada senin sampai dengan minggu.
Ratusan pengunjung yang terdiri dari anak-anak sampai orang dewasa berbondong - bondong datang dan memadati jalan, untuk membeli makanan & minuman, atau mereka hanya sekedar melihat - lihat dan jalan-jalan ngabuburit disaat menjelang buka puasa. Tentunya tetap menerapkan protokol kesehatan dengan selalu menggunakan masker, meskipun kasus Covid-19 ini sudah melandai turun.Â
Puncak keramaian pegunjung biasanya terjadi pada pukul 16.30 WIB sampai menjelang Adzan Magrib tiba. Menjelang isya pukul 19.00 WIB, pedagang mulai berbenah untuk menutup stand miliknya, membersihkan area dagangan nya dari sampah yang berserakan, untuk melanjutkan membuka stand nya kembali di keesokan harinya. Di hari weekend ( Jum'at, Sabtu, Minggu ) pengunjung membludak daripada biasanya, dan membuat suasana semakin ramai dan padat, sehingga memenuhi badan jalan karena bercampur dengan kendaraan bermotor yang lalu - lalang disepanjang jalan.
Moment ini dijadikan kesempatan yang tidak boleh disia-sia kan bagi para pedagang untuk meraih untung yang berkah selama Ramadhan ini, banyak pedagang dimana yang asalnya mereka tidak berjualan di kesehariannya, menjadi berjualan. Tapi banyak juga pedagang yang memang sudah terbiasa berjualan di kehidupannya sehari - hari.
Menurut penuturan Almira Artha (23) salah satu pedagang millenials yang berjualan minuman ia mengaku bahwa bisa mendapatkan omset dalam berjualan di street food ini sebesar Rp. 750.000 sampai dengan Rp. 1.000.000 atau menjual sekitar 150 sampai dengan 300 cup minum dalam satu hari, bahkan bisa lebih dari itu jika cuaca tidak hujan. Dijam puncak keramaian ia menuturkan terkadang kewalahan dalam melayani pembeli dalam dagangannya. Ia menyebutkan meskipun sedang berpuasa dan lelah, tetapi tidak meyurutkan semangatnya dalam melayani pembeli, ia berpendapat bahwa ini merupakan suatu berkah dan rezeki yang patut disyukuri selama bulan Ramadhan tahun ini, dan tentunya kesempatan ini tidak boleh di sia-siakan begitu saja.
Street Food ini diadakan atas inisiatif warga setempat guna menghidupkan suasana Ramadhan agar lebih hangat. Akan tetapi tidak hanya warga setempat saja yang bisa mendirikan stand di street food ini,banyak juga warga luar yang bergabung untuk berjualan di street food ini. Berbagai macam bentuk stand yang didirikan oleh para pedagang, ada yang menggunakan tenda bazar makanan pada umumnya, ada yang menggunakan gerobak, ada juga yang menggunakan mobil terbuka.
Street Food Gading ini semacam menjadi tradisi dan ciri disaat Ramadhan tiba, selain membuat suasana Ramadhan semakin terasa hangat, karena bisa ngabuburit di area ini, dan membeli makanan atau minuman untuk berbuka puasa, juga memberikan dampak yang sangat positif bagi perekonomian warga ataupun pedagang yang berjualan. Karena pedagang bisa mendapatkan omset yang berkali lipat dibanding dengan hari biasanya.