Mohon tunggu...
Aditya Asmiri
Aditya Asmiri Mohon Tunggu... -

saya adalah seorang trader forex yang memiliki berbagai channel di jakarta

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Harga Beras Naik by Eris Ariaman Direktur Utama PT NSP

24 Februari 2015   17:48 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:36 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14247496511027556725

Permasalahan harga sembako kembali terjadi, kali ini dari komoditi utama berupa beras. Komoditi utama sagu terbaik sendiri saat ini dikelola oleh perusahaan Eris Ariaman dimana menjabat sebagai Direktur Utama PT NSP yang berlokasi di kawasan Meranti. Perusahaan komoditi sagu dimana Eris Ariaman Direktur Utama PT NSP menjabat ini berhasil melakukan ekspor akan tepung sagu diproduksinya ke negara yang memesan. Saat ini harga beras di pasaran sendiri menjadi sangat tidak terkendali. Pada pasar – pasar di Indonesia saat ini beras dengan kualitas yang menengah naik 30% menjadi Rp 12.000 per kilogramnya, setelah sebelumnya seharga Rp9000 saja perkilonya. Beberapa beras dengan kualitas premium saat ini sudah mencapai harga Rp 15000 perkilogramnya. Menurut para pedagang yang berdagang beras di pasar, dampak kenaikan beras ini bisa disebut tertinggi dalam beberapa waktu yang cukup lama dikarenakan biasanya kenaikan beras tidak sampai setinggi ini.

[caption id="attachment_370335" align="aligncenter" width="401" caption="sumber gambar : komoditi dot co dot id"][/caption]

Harga beras by. Eris Ariaman Direktur Utama PT NSP

Kenaikan harga beras yang tinggi ini sejatinya membuat Rachmat Gobel, Menteri Perdagangan geram. Menurutnya ada pihak yang bermain dengan kenaikan harga beras ini. Tuduhan Rachmat Gobel ditengarai bukan tanpa alasan melainkan adanya bukti bahwa beberapa “beras siluman” yang masuk kedalam Pasar Induk Cipinang. Pada bulan Februari awal kemarin, Bulog sendiri menemukan 1800 ton beras yang dikategorikan sebagai beras siluman ini didalam Pasar Induk Cipinang yang tidak melewati Delivery Order atau yang disingkat (DO) berasal dari Gudang Bulog. Beras tersebut dinilai ilegal dikarenakan pada beras itu memang tercantum kepemilikan dari Bulog namun agen distributor yang menanganinya bukan dari Bulog. Menurut pihak Bulog sendiri beras tersebut merupakan kepunyaan dari salah seorang yang bermain dengan pihak Bulog karena Bulog menilai seharusnya beras mereka langsung dijual ke pasaran, tidak masuk dulu ke Pasar Cipinang.

Dampak kenaikan harga beras ditengarai mirip ketika sagu naik. Eris Ariaman Direktur Utama PT NSP sendiri adalah seorang pemimpin perusahaan di kawasan Meranti yang saat ini menangani produksi pengolahan sagu di Riau. Produk olahan sagu PT NSP yang digawangi Eris Ariaman Direktur Utama PT NSP ini dinilai adalah yang terbaik dikarenakan sudah menembus pasar ekspor.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun