Mohon tunggu...
Ahmad Aditya
Ahmad Aditya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Uin Sunan Kalijaga Yogayakarta Prodi Ilmu Komunikasi - NIM : 20107030063

Y

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Novel Karya Fiersa Besari: Patah Hati yang Menguatkan Diri

14 Juni 2021   16:06 Diperbarui: 14 Juni 2021   16:35 1271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi novel Arah Langkah-penerbitdeepublish.com

Novel Karya Fiersa Besari : Patah Hati yang Menguatkan Diri

Fiersa Besari adalah seorang seniman kelahiran bandung yang kerap disapa dengan panggilan "Bung". Ia dikenal sebagai musisi, penulis dan juga karena tulisan-tulisannya yang ada di media social. Kata-katanya tentang patah hati ataupun pelajaran hidup yang mudah dipahami membuat para kalangan muda menyukai tulisan-tulisannya.

Dari segala ketenarannya yang sekarang ia miliki, siapa sangka bahwa semuanya berawal dari dirinya yang patah hati karena dikhianati oleh tunangannya dan memutuskan untuk menjelajahi negeri untuk mencari jati diri. Cerita hidupnya ini dapat kalian temukan dalam karya novelnya yang berjudul "Arah Langkah" dan juga lanjutannya "Tapak Jejak".

Novel ini sangat cocok untuk kalian yang berjiwa petualang. Dengan berbekal tekad dan segala perlengkapan yang terbatas, Fiersa Besari dan beberapa temannya yaitu Prem dan Baduy memulai petualangannya setelah pamit kepada keluarganya.  Di dalam perjalanannya Bung Fiersa menemui berbagai rintangan, mulai dari kekurangan uang, perselisihan, dan juga teman-temannya yang memutuskan untuk berhenti melanjutkan perjalanan karena alasannya masing-masing. Namun karena dukungan dari beberapa temannya, Bung Fiersa tetap melanjutkan perjalanannya untuk sampai di Indonesia bagian timur. Meski dengan bekal seadanya, menumpang kendaran, menginap dimana saja, Bung Fiersa tetap melanjutkan perjalanannya menyusuri seluk beluk Indonesia.

ilustrasi novel Tapak Jejak-Sumber: tebuireng.online
ilustrasi novel Tapak Jejak-Sumber: tebuireng.online
Dalam perjalanan ini, banyak sekali hal yang bias dijadikan pembelajaran oleh Fiersa Besari dan juga bagi kita para pembaca. Begitu banyaknya ritual yang budaya di Indonesia, Toleransi yang begitu besar, menemukan sahabat baru, pengalaman baru, suasana baru semuanya Bung dapatkan dalam setiap perjalanannya. 

Alur dalam novel ini juga tidak membosankan dicampur dengan flash back antara dirinya dengan mantan kekasihnya yang bernama mia. Memang dalam novel ini, Bung Fiersa memilih melarikan diri akibat patah hati, namun dia melarikan diri kea rah yang lebih baik yang juga menguatkan dirinya. Mungkin hal ini juga lah yang membuat beberapa karya-karya nya yang lain baik itu lagu ataupun buku berisikan tema patah hati.

Berikut adalah beberapa karya novel Fiersa Besari lainnya yang juga sangat terkenal dan menarik untuk dibaca.

  • Garis Waktu

ilustrasi novel Garis Waktu-id.carousell.com
ilustrasi novel Garis Waktu-id.carousell.com
Pada sebuah garis waktu yang merangkak maju, akan ada saatnya kau bertemu dengan satu orang yang mengubah hidupmu untuk selamanya. Kemudian, satu orang tersebut akan menjadi bagian terbesar dalam agendamu. Dan hatimu takkan memberikan pilihan apa pun kecuali jatuh cinta, biarpun logika terus berkata bahwa risiko dari jatuh cinta adalah terjerembab di dasar nestapa.

Novel ini bercerita tentang tokoh Aku yang langsung jatuh cinta saat bertemu tokoh Kamu. Namun ternyata kamu sudah Bersama dengan yang lain. Dan akhirnya Aku hanya dapat memendam perasaannya dan terjebak dalam hubungan yang bernama persahabatan dan tetap menemani Kamu dengan segala keluh kesahnya. Dan pada suatu titik, mereka berdua akhirnya jadian, namun ternyata semuanya tetap tidak mudah. Adanya Mimpi, Cita-cita, bahkan kehadiran orang lain membuat mereka terpisah. Hingga akhirnya mereka dihadapkan pada pilihan antara memperjuangkan atau melepaskan.

Novel ini menggunakan gaya Bahasa puitis khas Fiersa Besari yang mudah dipahami. Beberapa kata-kata Bung Fiersa juga kerap dikutip oleh netizen di media social. Novel ini sangat cocok dibaca kalian para kalangan muda dan juga yang menyukai novel sederhana dengan tidak terbelit-belit. Banyak sekali pelajaran yang dapat kita ambil ketika membaca karya Bung Fiersa yang satu ini.

ilustrasi Novel Konspirasi Alam Semesta-secercah.web.id
ilustrasi Novel Konspirasi Alam Semesta-secercah.web.id

Seperti apakah warna cinta? Apakah merah muda mewakili rekahannya, ataukah kelabu mewakili pecahannya?

Novel ini merupakan album buku dari lagu-lagu Fiersa Besari dalam album Konspirasi Alam Semesta. Bercerita tentang seorang wartawan dan juga petualang bernama Juang Astrajingga yang dipertemukan oleh konspirasi alam semesta dengan Ana Tidae dalam sebuah wawancara. Dalam pertemuan itu, Juang Astrajingga langsung jatuh cinta dengan Ana Tidae. 

Namun ternyata Ana Tidae sudah memiliki seorang pacar. Meski demikian, Juang tetap berjuang untuk mendapatkan hati seorang Ana seperti pepatah sebelum janur kuning melengkung. Sebenarnya dalam hatinya, Ana juga sudah jatuh cinta dengan Juang karena kecocokan mereka dan juga kata-kata Juang yang sangat disukai oleh Ana. 

Namun tetap saja cinta mereka berada di waktu yang salah karena Ana sudah memiliki seorang kekasih. Setelah beberapa waktu, Juang ingin meminta kejelasan kepada Ana. Ana saat itu sangat bingung dihadapkan pada dua pilihan, antara setia atau mengkhianati. Namun pada akhirnya Ana tahu bahwa kekasihnya telah mengkhianati dirinya.

Novel ini lagi-lagi bergaya puitis seperti novel Fiersa Besari lainnya. Dalam novel ini kita dipaksa membenarkan perselingkuhan yang sebenarnya adalah salah. Namun memang pada akhirnya, semuanya bias dibenarkan dengan jalan cerita selanjutnya. Selain kisah cinta mereka, di dalam novel ini juga terdapat kisah petualangan, persahabatan, kepedulian yang dapat kita ambil pelajaran di dalamnya. Dengan membaca novel ini, kita juga dapat lebih memahami dan menghayati makna dari lagu-lagu Fiersa Besari yang terdapat dalam album buku ini.

Mungkin demikian dulu karya-karya Fiersa Besari yang dapat saya bahas. Sebenarnya masih ada beberapa karya lain dari Bung Fiersa yang tidak kalah menarik. Yang mungkin akan saya bahas di lain kesempatan. 

Semoga tulisan saya ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Karena seperti ungkapan dari seorang penulis dan juga filsuf asal prancis yaitu Voltaire "Semakin aku banyak membaca, semakin aku banyak berpikir, semakin aku banyak belajar, semakin aku sadar bahwa aku tak mengetahui apapun". Jadi marilah kita terus membaca apapun yang dapat bermanfaat bagi kita, karena belajar dan membaca tak terbatas oleh apapun. Sekian, semoga bermanfaat dan tetap jaga kesehatan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun