Mohon tunggu...
Aditya Fajar Nurfathin
Aditya Fajar Nurfathin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah mahasiswa Program Studi Bahasa Mandarin

Selanjutnya

Tutup

Financial

Sudahkah Kita Siap Dengan Prediksi Tahun 2023 Akan Menjadi Dunia Gelap?

3 Desember 2022   11:14 Diperbarui: 3 Desember 2022   11:26 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Bukan menjadi rahasia pribadi lagi bahwa prediksi yang akan terjadi di tahun 2023 terkait kondisi ekonomi dunia. Ekonomi dunia diprediksi akan masuk ke dalam jurang Resesi di tahun mendatang. Dilansir dari laman resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) secara umum Resesi ekonomi dapat dimaknai sebagai suatu kondisi dimana perekonomian suatu negara mengalami penurunan berdasarkan dari Produk Domestik Bruto (PDB), jumlah pengangguran maupun pertumbuhan ekonomi yang bernilai negatif selama dua Kuartal berturut-turut. Salah satu penyebab utama dari Resesi ini adalah inflansi yang tinggi yang akan dialami tidak hanya oleh Negara Indonesia tetapi seluruh negara di dunia. Inflansi sederhananya membuat harga barang-barang semakin mahal, selain itu mencari pekerjaan akan sulit karena banyak perusahaan melakukan efisiansi pengurangan karyawan.

Tauhkah kamu bahwa inflansi ini tidak hanya menggerus negara miskin dan berkembang bahkan juga negara maju bisa terjadi inflansi. Penyebab terjadinya inflansi di dunia adalah pademi COVID-19 menyebabkan inflasi ekonomi karena negara melakukan penghematan sehingga menyebabkan daya beli menurun serta banyak pekerja yang di PHK. Konflik Rusia dan Ukraina yang tak kunjung selesai, dan perubahan iklim yang terjadi. Akibat inflansi membuat harga minya mentah dunia melambung tinggi dan secara otomatis harga pangan dan komoditas energi ikut melonjak tinggi. Selain itu diikuti harga barang dan jasa yang juga semakin tinggi, kondisi ini membuat semua hal menjadi mahal.

Melihat hal tersebut apabila hal yang diprediksi terjadi, maka bank seluruh dunia harus turut andil dalam menstabilkan inflansi. Hal yang harus dilakukan bank dunia adalah dengan cara menaikan suku bunga acuan. Dengan upaya ini menyebabkan bunga deposito dan imbal surat berharga akan naik. Berdasarkan upaya tersebut diharapkan dapat menarik minat masyarakat meyimapan uang di bank daripada untuk dikonsumsi. Langkah ini membuat peredaran uang dimasyarakat akan berkurang, sehingga permintaan barang juga akan menurun diikuti harga yang menurun. Akhirnya inflansi yang terjadi juga akan ikut menurun.

Lalu bagaiamana dengan Negara Indonesia? Tanpa kita sadari Negara Indonesia juga sudah terjerat kasus inflansi. Inflansi di Indonesia juga sudah melampaui batas yang ditetapkan oleh Bank Dunia. Inflansi di Indonesia per tanggal 22 September 2022 sudah menembus angka 5,95%, padahal target di tahun ini hanya sekitar dengan 2% hingga 4%. 

Upaya yang dapat dilakukan pemerintah dalam menghadapi dan juga mengurangi inflansi di tahun 2023 adalah dengan mendorong masyarakat melakukan investasi di dosmetik, selain itu juga meningkatkan disisi demand juga bisa didorong melalui kebijakan fisikal yang efektif dan terarah. Tidak hanya itu saja penggalakan bidang UMKM juga dapat dilakukan pemerintah untuk meredam angka inflansi. Dengan berjalannya UMKM maka perekonomian Indonesia akan terus meningkat karena UMKM memberikan sumbangan signifikan khususnya dalam pembentukan produk domestik bruto dan penyerapan tenaga kerja. UMKM juga dipercaya memiliki ketahanan ekonomi yang tinggi sehingga dapat menjadi penopang bagi stabilitas sistem keuangan dan perekonomian.

Tidak hanya pemerintah saja yang harus mempersiapkan apabila dunia terjadinya inflansi, tetapi kita sebagai warga negara juga harus bersiap untuk menghadapi inflansi. Hal yang bisa kita lakukan dapat bertahan hidup dalam inflansi adalah;

  • Jangan boros
    Sebesar apapun pendapatan kita ketika sudah masuk ke dalam inflansi, maka semua akan terasa mahal. Melihat hal tersebut kita harus memiliki pola keuangan yang sehat, sehingga nggak akan pusing dan stres memikirkan biaya-biaya yang harus dipenuhi. Hidup akan jauh menjadi lebih bahagia dengan mengatur prioritas kebutuhan finansial. Usahakan juga mengelola uang cash dengan baik dan  juga siapkan dana darurat.
  • Hindari hutang
    Buat kamu yang sekarang memiliki hutang ataupun cicilan mulailah dari sekarang untuk cepat-cepat melunasi hutang tersebut. Semakin lama kita membayar akan mempersulit diri kita sendiri, karena dengan naiknya suku bunga acuan maka bunga cicilan kita juga akan naik, sehingga cicilan kita juga akan membengkak.
  • Likuid Investasi
    Tak kalah pentingnya lakukan juga investasi pada benda yang safe haven seperti logam mulia. Permintaan logam mulia yang tinggi memastikan bahwa logam mulia mudah dijual. Kondisi itu membuat logam mulia jadi aset sangat likuid atau mudah dicairkan jadi uang. Sangat cocok untuk prediksi kondisi yang akan terjadi di tahun 2023.
  • Amankan Pekerja
    Karena tidak ada yang bisa memprediksi perekonomian global yang akan terjadi di tahun mendatang. Untuk itu karyawan sebaiknya tunda resgin dahulu, at least untuk untuk mengamankan sumber utama kita.

Nah bagi kalian yang masih memiliki banyak uang, kalian tetap bisa untuk berbelanja, berwisata maupun liburan.  Pengeluaran yang kalian keluarkan dapat mengakomodir perekonomian Negara Indonesia. Tidak ada salahnya kita menyiapkan upaya preventif dalam upaya menghadapi gelapnya ekonomi global di 2023.  Apabila resesi tak terjadi syukur kalau terjadi kita sudah punya senjatanya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun