Bagi teman-teman yang gemar memakan ikan (seperti saya), saat ini kita sering geleng-geleng kepala melihat harga-harga ikan yang menjulang tinggi akibat cuaca buruk yang terus menerus terjadi belakangan ini. Sebab, nelayan khawatir jika melaut ditengah cuaca buruk seperti saat ini, maka bukan ikan yang didapat, tetapi nyawa yang melayang akibat tingginya gelombang di laut di tambah dengan badai yang begitu besar. Atas dasar keprihatinan penggemar ikan ini, di kenalkan suatu teknologi yang dapat membantu mengatasi kesulitan nelayan menghadapi cuaca ekstrim dan sekaligus meningkatkan produktivitas nelayan. Yaitu Small Craft Technology atau Teknologi Kapal Kecil. Small Craft Technology sudah menjadi barang yang umum di lingkungan Naval Architect. Tetapi, saya ingin mengenalkan teknologi ini kepada teman-teman pembaca yang belum mengetahui dunia Teknologi Kapal Kecil ini. [caption id="" align="alignleft" width="400" caption="Kapal nelayan yang sedang melaut (sumber : flickr.com)"][/caption] Small Craft Technology adalah salah satu bidang dalam ruang lingkup Naval Architect yang khusus mendalami tentang pembuatan kapal-kapal kecil. Baik itu dari bahan, layar yang terintegrasi, tenaga penggerak, hidrodinamika, dan aspek-aspek seperti kapal pada umumnya. Small Craft Technology dapat diaplikasikan untuk membuat yacht (kapal pribadi) dan kapal-kapal untuk nelayan. Bahkan, organisasi keprofesian internasional Royal Institution of Naval Architect membuat jurnal khusus untuk Small Craft Technology. Lalu, bagaimana Small Craft Technology memakmurkan nelayan ? Small Craft Technology dapat memakmurkan nelayan dengan memecahkan masalah-masalah nelayan di cuaca ekstrim seperti saat ini. Seperti memenuhi kebutuhan nelayan yang membutuhkan kapal berstabilitas baik walaupun melaut di cuaca ekstrim, memiliki tempat penyimpanan ikan hasil tangkapan yang besar sehingga produktivitas meningkat, serta memiliki teknologi yang user friendly terhadap nelayan. Small Craft Technology memiliki potensi yang besar untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan. Tetapi, belum dapat dikembangkan secara maksimal karena kurangnya perhatian dari pemerintah, begitu juga para pelaku pendidikan di lingkungan perguruan tinggi. Bahkan, para nelayan yang terpaku pada tradisi nenek moyang susah sekali untuk diajak berteman dengan teknologi. Padahal, Small Craft Technology mampu untuk meningkatkan produktivitas nelayan dan mensejahterakan kehidupan nelayan dan keluarganya. Jadi, untuk bagian akhir dari artikel ini, saya meminta masukan dari para pembaca sekalian bagaimana menerapkan teknologi ini kepada masyarakat nelayan di Indonesia ?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H