Mohon tunggu...
Aditya Wicaksono
Aditya Wicaksono Mohon Tunggu... -

Keturunan Jawa-Cina. Alhamdulillah sejak kecil sudah islam. Menurut saya, orang yang cerdas adalah orang yang tahu terlebih dahulu dibandingkan orang lain. Saya membuka diri terhadap segala masukan dari pembaca. Karena saya hadir didunia ini untuk berbagi dan menerima ilmu dari siapa saja. Yang lebih penting lagi, karena "saya cuma tahu sedikit".

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Peribahasa Dan Pepatah Membentuk Sifat Psikologis Seseorang

15 Februari 2011   10:09 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:35 1088
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Salah satu kekayaan bahasa Indonesia adalah peribahasa. banyak sekali peribahasa yang diajarkan dari kita memasuki pendidikan SD hingga SMA. Contoh yang tak asing di telinga kita adalah sedia payung sebelum hujan, tong kosong nyaring bunyinya, air beriak tanda tak dalam, dan lain-lain.

Salah satu pepatah yang terkenal adalah pengalaman adalah guru yang terbaik / paling berharga. Pepatah ini sangat populer di masyarakat. Apalagi jika seseorang tertimpa musibah, nasehat yang di terima salah satunya adalah pepatah tersebut. Tetapi, disadari atau tidak, pepatah tersebut memiliki efek samping yg 'sedikit' buruk. Mengapa ? Mari saya jelaskan dalam dialog antara saya dengan guru saya (beliau seorang akhwat) berikut :

G (guru) : dit, ustadzah mau curhat nih, boleh nggak ?

A (Aditya) : silahkan ustadzah, insya Allah saya bisa membantu.

G : Ustadzah lagi gamang nih, ustadzah kok susah yah nyari calon suami yang sesuai dengan kriteria ustadzah ?

A : Ustadzah punya pengalaman pahit tentang masalah ini ?

G : ada, orangnya ************** (permasalahan tidak perlu dijabarkan, demi kerahasiaan)

A : apa yang pertama kali terlintas di pikiran ustadzah ?

G : Pengalaman adalah guru yang paling berharga.

Dari sini, saya bisa menjawab pertanyaan guru saya, mengapa beliau susah mencari sosok suami idaman. Karena, efek psikologis dari pepatah pengalaman adalah guru yang paling berharga adalah rasa traumatis dan tidak ingin melakukan kesalahan yang kedua kali. Sehingga, rasa pesimistis untuk menatap masa depan lebih dominan daripada rasa optimistis. Andai saja pepatah hanya menyebutkan pengalaman adalah guru yang berharga / baik. Insya Allah setiap orang yang tertimpa musibah tidak merasakan efek traumatis berlebihan dan benar-benar mampu menjadikan pengalaman sebagai pelajaran dan tetap optimis melihat masa depan.

demikian artikel yang saya tulis. Sekali lagi saya ingatkan para pembaca jangan sungkan dan ragu untuk memberikan masukan kepada saya dan tulisan-tulisan saya. Saya siap untuk membuka diri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun