Mohon tunggu...
Aditya SaepulMunandar
Aditya SaepulMunandar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa prodi Ilmu tasawuf Fakultas Dakwah IAILM Suryalaya

Petualang rimba

Selanjutnya

Tutup

Nature

Krisis Lingkungan Global: Perubahan Iklim, Deforestasi, dan Sampah Plastik Mengancam Masa Depan Bumi

7 Januari 2025   10:00 Diperbarui: 7 Januari 2025   09:05 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Tasikmalaya,7 Januari 2025 -- Dunia semakin menghadapi tekanan berat akibat krisis lingkungan yang meluas. Perubahan iklim, deforestasi, dan pencemaran plastik menjadi isu utama yang mengancam kelangsungan hidup manusia dan ekosistem. Dampak dari kerusakan ini mulai dirasakan di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia, yang menjadi salah satu negara dengan kerentanan tinggi terhadap perubahan lingkungan.

Perubahan Iklim Memperparah Bencana Alam

Penelitian terbaru dari Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menunjukkan bahwa suhu rata-rata bumi telah meningkat sebesar 1,5 derajat Celsius sejak era pra-industri. Kenaikan ini memicu lebih banyak bencana alam seperti banjir bandang, kekeringan ekstrem, dan gelombang panas yang mematikan.

Indonesia tidak luput dari dampak perubahan iklim. Curah hujan yang tidak menentu dan naiknya permukaan laut mengancam kehidupan masyarakat pesisir, khususnya di wilayah seperti Jakarta Utara, yang diproyeksikan akan tenggelam sebagian pada 2050. Di daerah lain, seperti Nusa Tenggara Timur, kekeringan panjang mengancam ketahanan pangan karena lahan pertanian menjadi tidak subur.

"Perubahan iklim bukan lagi ancaman masa depan. Ini adalah realitas yang sudah kita hadapi saat ini," kata Dr. Anita Susanto, ahli lingkungan dari Universitas Indonesia.

Deforestasi dan Kehancuran Ekosistem

Hilangnya hutan menjadi salah satu kontributor utama pemanasan global. Indonesia, yang memiliki luas hutan tropis ketiga terbesar di dunia, kehilangan jutaan hektare setiap tahunnya akibat pembukaan lahan untuk perkebunan kelapa sawit, tambang, dan pembangunan infrastruktur.

Kebakaran hutan yang terjadi hampir setiap tahun di Kalimantan dan Sumatra tidak hanya menghancurkan ekosistem tetapi juga menciptakan kabut asap yang berdampak pada kesehatan jutaan orang. Satwa langka seperti orangutan, harimau Sumatra, dan badak Jawa berada di ambang kepunahan akibat kehilangan habitat.

"Kita perlu memahami bahwa hutan bukan hanya paru-paru dunia, tetapi juga rumah bagi keanekaragaman hayati yang tak tergantikan," ujar Eko Pratama, aktivis lingkungan dari Green Forest Indonesia.

Sampah Plastik: Masalah yang Kian Menggunung

Pencemaran plastik menjadi isu lain yang mendesak. Indonesia adalah penyumbang sampah plastik terbesar kedua di dunia setelah Cina. Data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyebutkan bahwa 70 persen sampah plastik di Indonesia tidak terkelola dengan baik dan akhirnya mencemari laut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun