Mohon tunggu...
Aditya SaepulMunandar
Aditya SaepulMunandar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa prodi Ilmu tasawuf Fakultas Dakwah IAILM Suryalaya

Petualang rimba

Selanjutnya

Tutup

Book

Membangun Kesadaran Ekologis Melalui Perspektif EcoSufisme

7 Januari 2025   08:44 Diperbarui: 7 Januari 2025   08:44 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Book. Sumber ilustrasi: Freepik

Krisis lingkungan yang terjadi saat ini, seperti perubahan iklim, pencemaran udara dan air, deforestasi, serta hilangnya keanekaragaman hayati, menjadi ancaman serius bagi kelangsungan hidup manusia dan makhluk lainnya. Masalah ini berakar pada eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan, yang sering kali dipicu oleh pandangan antroposentris yang memposisikan manusia sebagai penguasa alam. Pola pikir ini mengabaikan hubungan timbal balik yang harmonis antara manusia dan lingkungan, sehingga menciptakan kerusakan ekologis yang sulit dipulihkan. Dalam konteks ini, muncul kebutuhan mendesak untuk mengintegrasikan dimensi spiritual dalam upaya melestarikan lingkungan.

Salah satu pendekatan yang menawarkan solusi holistik terhadap permasalahan ini adalah EcoSufisme. EcoSufisme merupakan kombinasi antara prinsip-prinsip sufisme dengan nilai-nilai ekologis yang menekankan pentingnya menjaga hubungan harmonis antara manusia, alam, dan Tuhan. Dalam tradisi sufisme, manusia dipandang sebagai khalifah di bumi yang memiliki tanggung jawab moral untuk melindungi dan merawat ciptaan Tuhan. Perspektif ini tidak hanya memberikan makna spiritual dalam menjaga alam, tetapi juga mendorong perubahan kesadaran individu untuk menjalani gaya hidup yang lebih selaras dengan lingkungan.

Pendekatan EcoSufisme mengajarkan bahwa menjaga lingkungan bukan sekadar kewajiban praktis, melainkan juga bentuk pengabdian spiritual kepada Sang Pencipta. Dalam pandangan ini, alam dipandang sebagai manifestasi kebesaran Tuhan, sehingga penghancuran lingkungan sama artinya dengan mengkhianati amanah-Nya. Melalui refleksi spiritual dan praktik sederhana seperti zuhud (kesederhanaan), EcoSufisme menawarkan jalan untuk mengatasi krisis lingkungan melalui transformasi kesadaran yang lebih mendalam.

Tulisan ini akan membahas bagaimana prinsip-prinsip EcoSufisme dapat menjadi landasan dalam membangun kesadaran ekologis yang berkelanjutan. Dengan mengkaji nilai-nilai spiritual dalam sufisme yang relevan dengan tantangan ekologis masa kini, diharapkan dapat ditemukan pendekatan yang tidak hanya efektif secara praktis, tetapi juga bermakna secara moral dan spiritual. Upaya ini bertujuan untuk menginspirasi langkah-langkah nyata dalam menjaga lingkungan sekaligus menciptakan harmoni antara manusia, alam, dan Tuhan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun