Mohon tunggu...
Politik Pilihan

Ahok Bisa Menang (Jika Bisa)

12 Maret 2016   00:00 Diperbarui: 12 Maret 2016   00:08 2223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Megapolitan.com"][/caption]Ini Jakarta bro, ibukota Republik Indonesia. bukan daerah terpencil juga bukan provinsi jauh di sana. ini pilkada gubernur, bukan bupati atau walikota, kalau temen ahok ga mikir ini, gw pastikan bisa kalah di pertarungan pilkada nanti,( beda pendapat boleh bro.)

Jakarta jelas beda, beda banget dengan daerah lainya.gw mau bilang, kalau ahok ga minta dukungan sama Demokrat dan PAN, ahok bisa kalah, alasan pertama, sebanyak-banyaknya temen ahok, tetep kalah banyak sama euwuh pakeuwuh adat kita,( euwuh pakeuwuh itu dalam bahasa Indonesia "menjaga kesopanan dan saling menghormati.") semisal gw kasih contoh ada tiga calon + ahok.suara akan terbagi tiga, mungkin ahok dapet 40% calon B dapet 40% calon C dapet 20%, ngitung DPT valid. Atau yg udah nyoblos, nah di mungkinkan yang calon si C ini karena factor euwuh pakeuwuh,makanya dia dapet 20% suara, kalau ke putaran dua, ini suara bisa lari ke calon B. ahok kalah.!

Dalam tradisi euwuh pakeuwuh ini lebih menonjolkan siapa tokoh yang nyalon, siapa tokoh yang memberikan dukungan, siapa tokoh yang memberikan arahan, yang nyalon si C, "ah gw ga enak, akhirnya seluruh keluarga di ajak milih si C, yang memberikan dukungan adalah tokoh top, maka " ah gw ga enak, si beliau dukung C, maka seluruh keluarga di suruh milih C,yang memberikan arahan untuk milih si C adalah tokoh rohaniawan,(agamis) maka semua berbondong-bondong milih si C.

Kedua,Masyarakat Cerdas Jakart.(MCJ),
Masyarakat ini jumlahnya ga banyak, temen ahok jangan bangga dengan motto atau dengan percaya diri mengatakan " masyarakat Jakarta sudah Cerdas dan akan memilih ahok," kalau pun semua masyarakat cerdas Jakarta memilih ahok, tetep suara ga cukup untuk memenangkan ahok. Jadi ahok dan temen ahok butuh masyarakat yang biasa-biasa saja.

Ketiga,memang benar motor suara politik dalam pilkada adalah relawan, (dalam arti walaupun partai yang ngusung, tetep relawan yang kerja,) tapi dalam kacamata gw, relawan ga bisa kerja tanpa instruksi.apa temen ahok yakin intrusksinya tepat dalam menyasar calon suara,? inget, pemahaman yang baiklah yang mengena, jangan lupakan masyarakat kita yang selalu berucap baik ketika berhadapan, dan berbeda pendapat di bilik suara.

Kenapa gw bilang ahok harus bisa merangkul Demokrat dan PAN walaupun udah ada Nasdem. nambah satu Demokrat atau PAN bisa ngimbangin calon lawan ahok,(Cari dukungan,) lebih ok jika Demokrat, Demokrat ini partai yang menjaga solidaritas euwuh pakeuwuh. kita bisa liat apa kata SBY semua ngikutin. jangan bandingin pilkada dulu jokowi-ahok 2012 yang hanya di usung PDIP-Gerindra, inget ahok independen,! bila perlu deketin Golkar, kalau ahok ga bisa, tipis harapan bro.

Yang gw bilang menarik Justru melihat sekuat apa "best friend" ahok dalam mendukung si ahok," mengingat saat ini PDIP lagi nyiapin calonnya.bingung dong, di satu sisi "best friend" itu kader PDIP, apa iya berani mendukung secara kelihatan? Sedang di pilkada ini dukungan terlihatlah yang sangat di perlukan. Jika dukungan itu terlihat, sudah pasti mengurangi legitimasi dirinya,dan menandakan bener-bener "best Friend," dilema kan bro.' buat gw ini dilema buat dia dan buat ahok, karena inilah yang di andelin ahok, makanya berani dia ambil jalur independen.

Jadi mau itu deparpolisasi ataupun apa, kalau kita udah berhadapan dengan tokoh, maka kita akan bilang," ok bro," sedang tokoh itu motor partai, yang pasti akan bilang," jangan lupa ya bro, lo pilih si B," lengkap deh.tinggalah masyarakat cerdas yang di banggain temen ahok. dan maaf, " itu ga cukup buat menangin ahok. Jadi temen ahok harus realistis dan bisa berjuang. Jangan cuma bangga jadi temen ahok.karena realistis menurut anda bukan berarti realistis menurut gw.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun