[caption caption="planetÂ
Semalam Kalijodo terasa sepi, tidak seperti malam-malam sebelumnya, jika malam kemarin masih ramai, tidak untuk semalam, kesepian perkampungan Kalijodo sangat terasa. aku menyempatkan melewati dan mampir sejenak untuk melihat apakah geliat tersebut masih ada. ternyata sudah sepi euy.'
untuk mengusir kantuk dan berharap mendapat informasi, aku bersama teman mencari warung kopi, bro,' kita ngopi yuk, barangkali ada info, kataku pada temanku.' permintaan itu di amini temanku,
bertemulah aku dengan encum, ( nama samaran,) seorang PSK yang rencananya akan pulkam, ( pulang kampung.) sambil menunggu apabila ada lahan baru untuk menjajakan dirinya lagi.
encum warga sini,?
ya mas, warga kelas 3, [ warga kelas tiga adalah PSK ,]
mbak encum menceritakan perihal dirinya sudah 5 tahun di Kalijodo, tidak setiap malam mbak encum harus melayani tamu, karena tidak semua tamu minta di layani, mereka terkadang hanya meminta di temani untuk menenggak minuman,
mas darimana, Wartawan ya,? kalau wartawan encum males ngelayanin, ujung-ujungnya cuma mau tahu kehidupan di sini doang, nanya-nanya, encum cape jawabnya.
Oh bukan cum,' kami hanya lewat, lalu mampir, karena tempat ini mau di jadikan RTH, [ teman saya mengeluarkan 5 lembar seratus ribuan dan memberikan pada encum.]
mas kok ngasih uang banyak amat. emang mau pake encum,?
Sebuah kalimat bingung di sertai tanya keluar dari mulut mbak encum,
oh,, gpp mbak,' mau lebih banyak,? nih gw tambahin, [ dengan gagahnya temanku berkata, sambil mengeluarkan 5 lembar lagi ratusan ribu,] dan mbak encum semakin bingung,