Mohon tunggu...
Aditya Yunardi
Aditya Yunardi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Saya adalah individu yang suka belajar dan berbagi pengetahuan. Memiliki minat yang luas, terutama dalam bidang Akuntansi dan Keuangan. Saya percaya pada pentingnya komunikasi yang efektif dan kolaborasi dalam mencapaiĀ tujuanĀ bersama.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Transformasi Pasar Tradisional di Era Digital

1 Oktober 2024   09:44 Diperbarui: 1 Oktober 2024   10:25 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kompasiana.com, Oleh: Aditya Yunardi

Pasar merupakan komponen penting dalam ekonomi yang menghubungkan penjual dan pembeli, memfasilitasi transaksi, dan menentukan harga. Dengan berbagai jenis dan dinamikanya, pasar memainkan peran penting dalam distribusi sumber daya dan penggerak pertumbuhan ekonomi. Pasar tradisional merupakan tempat pertemuan antara penjual dan pembeli yang beroperasi secara langsung dan sering kali menjadi bagian penting dari kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat. Di banyak daerah, pasar tradisional berfungsi tidak hanya sebagai pusat perdagangan, tetapi juga sebagai ruang sosial di mana interaksi antarwarga berlangsung.

Periode di mana teknologi digital dan internet telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari, mengubah cara kita berinteraksi, bekerja, dan mengakses informasi. Transformasi ini memengaruhi berbagai aspek, mulai dari ekonomi dan pendidikan hingga interaksi sosial dan budaya. Untuk itu dalam era yang sudah sangat terpengaruh dengan perkembangan digital ini, pasar mulai berevolusi dengan mengikuti perkembangan zaman.

Maraknya e-commerce yang mulai bermunculan di Indonesia telah merevolusi cara orang berbelanja dan bisnis beroperasi, menawarkan banyak kemudahan dan peluang bagi konsumen dan pedagang. Dengan terus berkembangnya teknologi dan perilaku konsumen, e-commerce diperkirakan akan terus tumbuh dan beradaptasi dengan berbagai inovasi. Beberapa contoh e-commerce yang sering digunakan di Indonesia yaitu Tokopedia, Shopee, Lazada, Bukalapak, Blibli, Ralali, JD.ID, Upwork, Freelancer, dan masih banyak lagi.

Digitalisasi proses bisnis memungkinkan perusahaan untuk beroperasi lebih efisien, mengurangi biaya, dan meningkatkan produktivitas. Selain itu dengan bertambahnya pasar dalam bentuk digital Ā juga membuka berbagai peluang kerja, baik di bidang teknologi maupun di sektor pendukung seperti logistik, pemasaran, dan layanan pelanggan sehingga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Gambar 1 Pengguna e-commerce di Indonesia
Gambar 1 Pengguna e-commerce di Indonesia

Berdasarkan https://www.statista.com/forecasts/251635/e-commerce-users-in-indonesia menunjukan bahwa pengguna e-commerce dari tahun 2020 hingga sekarang mengalami peningkatan yang sangat pesat. Untuk itu agar tidak tergerus oleh perkembangan digital pada saat ini, para pedagang dalam pasar tradisional harus melirik pasar digital sebagai sumber pendapatan terbaru. Banyak pasar tradisional mulai memanfaatkan platform e-commerce untuk menjual produk mereka secara online, memungkinkan mereka menjangkau pelanggan yang lebih luas. Pedagang di pasar tradisional kini memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan produk mereka, berbagi informasi, dan berinteraksi langsung dengan pelanggan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun