Memperingati hari Sumpah Pemuda yang jatuh setiap tanggal 28 Oktober menjadi peristiwa penting bagi pemuda Indonesia untuk menjadikan momen ini sebagai peluru motivasi membangun bangsa yang lebih baik. Pemuda menjadi bagian sangat penting dari suatu bangsa karena perannya sebagai generasi penerus yang menentukan ke arah mana bangsa ini dibawa di masa mendatang. Pemuda menjadi investasi negara dalam membangun peradaban dalam rangka mencapai tujuan dan cita-cita negara. Lalu bagaimanakah wajah pemuda Indonesia saat ini? Sebuah pertanyaan yang mungkin sudah umum dan banyak orang mengetahui jawabannya.
Gambaran umum jawaban atas pertanyaan tersebut adalah terjadinya krisis karakter pemuda yang dialami bangsa Indonesia. Adanya penurunan kualitas karakter yang dialami pemuda seperti, malas, egois, tidak menghargai waktu, pergaulan yang berlebihan, dan melanggar aturan (sistem). Karakter-karakter tersebut sudah melekat dan menjadi habit para pemuda kita. Lantas bagaimana cara untuk menghilangkannya atau paling tidak menguranginya?
Yaitu dengan menanamkan Three Respect of Life :
Respect to People
Nilai-nilai seseorang lebih mudah diterima apabila kita menghargai nilai-nilai orang lain di sekitar kita. Apresiasi dan penghargaan kepada orang lain membuka pintu membina hubungan relasional yang strategis. Membina hubungan baik kepada orang lain menjadi investasi yang sangat penting yang dapat kita rasakan manfaatnya di masa depan.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah mengenai sudut pandang. Sebagai pemuda harus melihat beragam konten dan kejadian dari berbagai sudut pandang. Dengan memahami, mengenal, dan merasakan beragam sudut pandang lebih bijak tatkala kita berperilaku dan membuat respon kepada orang lain yang mempunyai sudut pandang lain pula. Hal ini memberikan apresiasi lebih kepada orang lain mengenai pandangan dan pendapat terhadap suatu persoalan.
Yang terpenting dalam poin ini adalah adanya rasa saling menghargai yang harus dimiliki pemuda sebagai cerminan dalam bekomunikasi. Orang lain akan menghargai kita disaat kita juga memberi penghargaan kepada orang lain. Prinsip berbuat baik akan menerima kebaikan berlaku dalam hubungan bermasyarakat yang dimulai dengan adanya penghargaan atau apresiasi.
Respect to Time
‘Waktu adalah uang’ ungkapan yang terkenal dan sering kita dengar. Upaya menghargai waktu dengan membudayakan kedisiplinan dan manajemen waktu mempunyai implikasi pada perencanaan yang lebih matang dan hasil yang lebih maksimal. Menghargai waktu mengarahkan kita untuk menghargai orang lain pula.
Perilaku disiplin harus dibudayakan dalam segala hal. Belajar dari budaya masyarakat Jepang yang sangat menghargai waktu dan sangat disiplin dalam segala hal, dapat dilihat etos kerja mereka yang sangat tinggi dan menjunjung kualitas dan kuantitas dalam bekerja sehingga berhasil memperoleh kemajuan besar dalam peradabannya. Hal itu juga patut kita contoh dan terapkan dalam budaya hidup sehari-hari pemuda Indonesia.
Respect to System
Tata aturan dan norma tidaklah sama di setiap tempat, maka yang dibutuhkan adalah karakter yang kuat untuk menyesuaikan dengan sistem yang ada tanpa mengesampingkan prinsip yang sudah kita tanam dalam diri kita. Manivestasi karakter adalah dalam bentuk penyesuaian atau adaptasi terhadap sistem dimana kita berada dengan tetap memegang teguh prinsip kita.
Three Respect of Life tersebut menjadi pondasi penting membentuk karakter yang kuat pada diri pemuda dalam rangka mencetak pemuda strategis sebagai generasi penerus yang akan melanjutkan dan memajukan bangsa dan negara. Sebagai penerapan kebiasaan yang terus menerus hingga akhirnya menjadi budaya hidup positif yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan dan orientasi di masa depan Three Respect of Life menjadi investasi attitude yang membentuk karakter pemuda Indonesia yang kuat dan penuh inspirasi.
Aditya Cahya Saputra
@metamorphosiaID