Wanita mandiri tidak menyukai pria feminis. Yang menyuruh wanitanya keluar cari duit banting tulang sementara si pria cukup berdiam santai di rumah. Kalau waktu tiba, tinggal jemput itu wanita dan pas sampai rumah tinggal nadah jatah, mana duit buat makan . Buat nongkrong sama teman.
Wanita mandiri sangat membenci pria yang tidak memberikan kesempatan wanitanya bertumbuh. Menghargai wanita dan juga pekerjaannya . Kemampuan komunikasi yang buruk. Tidak komunikatif. Dan maunya ditanya melulu . Karena justru terkadang laki-laki yang tidak tahu diri itulah yang menyadarkan wanita bahwa dia harus bisa mandiri. Apalagi seorang pria yang suka mentang mentang , dan punya segalanya . Laki laki seperti ini bisa meninggalkannya kapan saja.
Wanita mandiri berjuang keras biar masa depannya lebih baik. Kerja lembur dia jalani. Double job pun diambil . Bahkan usaha sampingan juga dilakukan. Jika berusaha sekeras itu perlu pasangan yang mampu mengimbangi dan memiliki level kerja keras yang sama. Bahkan kalau bisa yang lebih. Karena ia sudah tahu susah payahnya hidup dan berjuang keras agar bisa hidup lebih baik. Dan itu harus dihargai.
Wanita mandiri itu bagus . Namun jangan juga terlalu mandiri. Karena bisa membuat seorang wanita jadi gak butuh pria. Dan merasa semua bisa dipenuhi sendiri. Karena apa yang menjadi kebutuhan , bisa didapatkan . Untuk apa kehadiran pria kalau hanya menambah beban dan juga masalah.
Perlu dipertimbangkan juga. Sepintar-pintarnya wanita dalam mencari uang, tetap saja kebanyakan dari mereka maunya dinafkahi Setinggi-tingginya wanita dalam ilmu agamanya, tetap saja kebanyakan dari mereka maunya dibimbing. Semandiri dan sedewasa apapun seorang wanita, tetap saja kebanyakan dari mereka maunya disayang dan dimanja.
Walaupun wanita mandiri itu berani kemana-mana sendiri, tetap saja kebanyakan dari mereka maunya ditemani dan dilindungi. Terakhir, setegar apapun wanita dalam menyimpan masalahnya, tetap saja kebanyakan dari mereka butuh seseorang untuk bercerita dan bersandar.
Walau semandiri apapun perempuan itu, dikejar bukan mengejar. Dan sekuat apapun perempuan itu, menanti, bukan mencari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H