Mohon tunggu...
Adi Triyanto
Adi Triyanto Mohon Tunggu... Buruh - Buruh Sebuah Perusahaan swasta Di Tambun- Bekasi-Jawa Barat

Lahir Di Sleman Yogyakarta Bekerja dan tinggal Di Bekasi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Media Sosial dan Demokratisasi Ekonomi

18 Juni 2024   09:34 Diperbarui: 18 Juni 2024   13:32 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Di era digital ini, media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Bukan hanya untuk berkomunikasi dengan teman dan keluarga, media sosial juga membuka peluang besar bagi berbagai aspek kehidupan, termasuk ekonomi.

Salah satu issue utama saat ini terkait ekonomi adalah upaya untuk mendemokratisasi ekonomi. Ekonomi yang memberi kesempatan kepada semua secara adil. Tidak ada lagi tembok penghalang bagi seseorang atau individu untuk menyalurkan suara ekonomimya untuk menjadi orang kaya atau sukses. Tidak ada lagi sekat yang membagi ruangan  atas ruangan  ber-previlage bagi kelompok tertentu  .

Demokratisasi ekonomi melalui media sosial adalah fenomena yang menarik, di mana kekuatan ekonomi tidak lagi didominasi oleh segelintir perusahaan besar, melainkan tersebar di antara individu dan usaha kecil di seluruh dunia.

Salah satu cara media sosial mendukung demokratisasi ekonomi adalah dengan menyediakan platform bagi pengusaha kecil dan individu untuk mempromosikan produk dan jasa mereka. Sebagai contoh, Instagram dan Facebook memungkinkan bisnis kecil untuk mengiklankan produk mereka dengan biaya yang jauh lebih rendah dibandingkan iklan tradisional.

Selain itu, fitur seperti 'shop' di Instagram memungkinkan pengguna untuk langsung membeli produk tanpa harus meninggalkan aplikasi. Usaha kecil seperti toko pakaian handmade, produsen makanan rumahan, atau jasa desain grafis dapat mencapai audiens yang luas dan beragam tanpa perlu mengeluarkan biaya besar untuk pemasaran. Hal ini memberi kesempatan yang sama bagi siapa saja yang ingin memulai bisnis, terlepas dari besar kecilnya modal awal yang dimiliki.

Contoh lain dari demokratisasi ekonomi melalui media sosial adalah adanya platform seperti YouTube dan TikTok yang memungkinkan kreator konten untuk menghasilkan pendapatan. Dengan membuat video yang menarik dan mengumpulkan banyak pengikut, para kreator bisa mendapatkan uang dari iklan, sponsor, dan dukungan dari penggemar. Ini membuka pintu bagi banyak individu untuk berkarir di bidang yang sebelumnya mungkin sulit dijangkau tanpa koneksi atau modal besar.

Misalnya, seorang koki rumahan dapat membuat video tutorial memasak di YouTube dan mendapatkan penghasilan dari iklan yang ditayangkan pada video tersebut. Selain itu, mereka juga bisa mendapatkan tawaran kerja sama dari perusahaan alat masak atau bahan makanan. Dengan cara ini, media sosial membantu menciptakan peluang ekonomi yang lebih merata dan inklusif.

Dan kita sudah sering mendengar kisah keberhasilan seseorang dari bukan siapa- siapa dalam waktu singkat menjadi sukses secara ekonomi. Bisa membeli motor baru, mobil baru bahkan rumah baru. Hal yang sulit atau bahkan mustahil terjadi sebelum boomingnya media sosial. Dan itu terjadi tak jarang berasal dari daerah-daerah  terbelakang. Daerah kurang dikenal sebelumnya. Namun dengan sudah adanya jaringan internet di daerah tersebut  , kisah sukses  itu bisa terjadi.

Namun, demokratisasi ekonomi melalui media sosial bukan tanpa tantangan. Platform media sosial seringkali menghadapi masalah terkait algoritma yang tidak transparan, privasi pengguna, dan ketergantungan pada teknologi yang bisa menjadi penghalang bagi beberapa orang. Meskipun demikian, potensi yang ditawarkan oleh media sosial untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih merata tidak dapat diabaikan. Dengan semakin banyaknya orang yang terhubung melalui media sosial, peluang untuk menciptakan dan mengembangkan bisnis baru semakin besar.

Sebagai kesimpulan, media sosial telah memainkan peran penting dalam mendukung demokratisasi ekonomi. Dengan memberikan akses yang lebih mudah dan biaya yang lebih rendah untuk pemasaran, serta peluang untuk menghasilkan pendapatan dari konten kreatif, media sosial membantu menciptakan ekosistem ekonomi yang lebih inklusif dan beragam. Meski ada tantangan yang perlu diatasi, manfaat yang diberikan oleh media sosial dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih merata sangat signifikan. Bagi siapa saja yang ingin memulai usaha atau mengekspresikan kreativitas mereka, media sosial adalah alat yang sangat berharga untuk mencapai kesuksesan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun