Mohon tunggu...
Adi Triyanto
Adi Triyanto Mohon Tunggu... Buruh - Buruh Sebuah Perusahaan swasta Di Tambun- Bekasi-Jawa Barat

Lahir Di Sleman Yogyakarta Bekerja dan tinggal Di Bekasi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jalan Jenderal Sudirman, Jalan yang Kini Sudah Membuat Sang Jenderal Tersenyum

14 Januari 2024   07:24 Diperbarui: 14 Januari 2024   07:44 390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Jalan Sudirman, siapa yang tidak mengenalnya. Jalan utama sepanjang 4 km yang membentang dari Dukuh Atas hingga Senayan yang berada di kawasan pusat bisnis di jantung kota Jakarta. Yang biasa disebut juga sebagai poros Sudirman-Thamrin-Kuningan.

Seiring dengan perkembangan kota Jakarta Jalan Jendral Sudirman, telah berubah menjadi semakin tertata rapi dan maju. Tingkat kesibukan kota Jakarta telah membuat jalan Sudirman yang menjadi pusat bisnis tumbuh menjadi jalan yang sangat sibuk dan di kelilingi gedung gedung yang tinggi dan megah di kanan kirinya.

Tidak terasa jalan Jendral Sudirman juga telah mengalami perubahan dari jalan untuk semua menjadi kawasan yang semakin elitis. Tidak ramah untuk semua kelas masyarakat. Hanya kelompok menengah ke atas yang bebas memasuki dan menikmati semua kemegahan dan fasilitas yang ada di jalan Sudirman.

Hingga akhirnya datang masa pemerintahan Gubernur Anies Rasyid Baswedan , yang merubah konsep pembangunan jalan jalan di ibukota dengan mengedepankan prinsip keadilan yang menata jalur untuk semau penguna mode transportasi bagi seluruh warga Jakarta yang disebut sebagai konsep Complete street. 

Baik dari kalangan kelas paling bawah hingga paling atas memiliki hak yang sama untuk mengakses jalan Jendral Sudirman . Inilah yang dinamakan adanya demokratisasi di jalan.

Alasan Pemberian Nama Jalan

Pemberian nama Jalan Sudirman, tentu tidak mungkin tanpa alasan. Pemilihan nama pahlawan panglima besar Jendral Sudirman, tentu memiliki maksud dan tujuan. Tidak mungkin sekedar comot. Tidak juga hanya karena faktor keterkenalannya saja tanpa ada filosofinya. Apalagi menggunakan nama jendral Sudirman, namun di jalan tersebut tidak dipergunakan untuk memberi manfaat sebagaimana diperjuangkan nama pahlawan yang diambil .

Tujuan pemberian nama Jendral Sudirman, yang utama tentu untuk melestarikan nilai nilai perjuangan panglima Besar Jendral Sudirman di masa masa perjuangan kemerdekaan. 

Seorang jendral yang berjuang dengan mengorbankan jiwa dan raga untuk tercapainya kemerdekaan bangsa indonesia. Kemerdekaan yang diharapkan tidak sekedar untuk menggulung kolonialisme Belanda namun juga agar dapat menggelar keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia. Karena penjajahan yang dilakukan bangsa Belanda adalah bentuk ketidakadilan.

Kala Pegelolaan Jalan Jendral Sudirman Membuat Sang Jendral Menangis

Perkembangan jalan Sudirman dalam masa pemerintahan beberapa gubernur sebelumnya , telah membuat jalan Jendral Sudirman , semakin jauh dari nilai-nilai spirit perjuangan Jendral Sudirman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun