Mohon tunggu...
Adi Triyanto
Adi Triyanto Mohon Tunggu... Buruh - Buruh Sebuah Perusahaan swasta Di Tambun- Bekasi-Jawa Barat

Lahir Di Sleman Yogyakarta Bekerja dan tinggal Di Bekasi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kerendahan Hati: Titik Temu Pergulatan antara Sains dan Agama

18 November 2023   07:40 Diperbarui: 18 November 2023   08:49 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Teori Evolusi menyatakan nenek moyang manusia berasal dari bangsa kera. Atau kalau mau ditarik mundur  lebih jauh lagi, nenek moyang manusia  adalah bangsa amoeba. Makhluk bersel satu.   Makhluk hidup penghuni bumi paling awal . Suka atau tidak suka. Itulah fakta sains yang ada saat ini.  Bukti bukti empiris dan fisik sangat mendukung kebenaran teori  evolusi. Itulah dalil sains (imu pengetahuan).

Metode ilmiah sains  yang telah melahirkan  teori evolusi juga telah menghasilkan penemuan atau teori sains yang lain yang memberi manfaat bagi kehidupan umat manusia.  Dengan metode ilmiah sains itu juga  kita bisa menikmati perjalanan menggunakan pesawat terbang menjelajahi banyak tempat  di berbagai belahan bumi. Dengan metode sains yang sama  juga  kita bisa merasakan manfaatnya berbagai alat canggih di  dunia kedokteran yang mampu mendiagnosa dan menyembuhkan berbagai penyakit  dan luka karena kecelakaan.

Jadi tidak ada alasan untuk tidak mempercayai sains. Karena dia bisa dilihat, di dengar, dan juga dirasakan. Jangan menolak hasil metode sains  hanya karena menyakiti perasaaan atau harga diri manusia. Makhluk yang paling sempurna dibanding makhlkuk Tuhan yang lain.

Di lain sisi agamawan menyatakan bahwa manusia adalah keturunan Nabi Adam, manusia pertama di bumi.  Sebagaimana tercantum alam kitab suci. Di mana manusia diciptakan dari sebuah Firman. "Jadilah maka jadi ". Apa yang disampaikan kitab suci adalah kebenaran final karena berasal dari Tuhan.

Keyakinan akan  manusia sebagai ciptaan Tuhan, adalah keyakinan dasar bagi penganut agama. Semua yang tergelar di dunia ini adalah kehendak bebas Tuhan. Tuhan berkuasa menciptakan sesuatu sesuai kehendaknya. Bahkan ketika harus menciptakan sesuatu tanpa ada penyebab awalnya. Sebagaimana penciptaan nabi Adam, sebagai manusia pertama.

Tidak ada alasan  untuk menolak kebenaran agama melalui kitab suci. Meski dalam pikiran menyisakan pertanyaan kritis. Semua pertanyaan harus di simpan rapat rapat untuk tunduk kepada kebenaran dalil kitab suci. Karena kemampuan akal manusia terbatas. Ada wilayah yang tak terjangkau kemampun akal. Itulah wilayah kekuasan mutlak Tuhan.

Sifat Sains dan Agama Yang  Tak Pernah Mengklaim

Sains adalah kebenaran yang mendasarkan kepada Kitab Alam. Sedangkan agama adalah kebenaran yang mendsarkan kepda kitab suci. Kitab alam dan kitab suci adalah kebnaran yang bersumber kepada dzat yang sama yaitu Tuhan. Sains alat untuk memahami kebenaran yang dicipta yaitu alam. Sedangkan kitab suci kebenaran yang terucap.

Sesungguhnya, keduanya harus memiliki potensi untuk disatukan dalam bentuk kebenaran Tuhan. Tetapi usaha untuk menyatukan tidak pernah berhasil. Masing masing terjebak dalam sikap sombong dan angkuh. Tidak mau mengakui kebenaraan dari pihak lain. Dan mengklaim kebenaran hanya miliknya  sendiri.

Banyak klaim dari pihak ilmuwan yang memberikan pernyataan yang merendahkan kebenaran agama. Seperti pernyataan, agama pada akhirnya akan kalah bersaing dengan ilmu pengetahuan. Agama adalah bentuk ketidak mampuan manusia memahami dunia. Ketika semua sudah dapat diketahui maka keberadaan agama tidak diperlukan lagi.

Sementara agamawan menganggap bahwa sains memiliki keterbatasan. Ada wilayah yang tidak mungkin digapai sains. Karena tidak semua yang ada di dunia ini bersifat empirik. Dapat diukur dan dihitung. Dan seharusnya sains tidak menolak kenyataan bahwa tidak semua dapat dibuktikan dengan sains. Dan apa yang tidak dapat dibuktikan bukan berarti harus ditolak.  Sains tidak dapat membuktikan bahwa Tuhan itu ada. Sebaliknya juga sains juga tidak dapat membuktikan Tuhan tidak ada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun