Mohon tunggu...
Adi Triyanto
Adi Triyanto Mohon Tunggu... Buruh - Buruh Sebuah Perusahaan swasta Di Tambun- Bekasi-Jawa Barat

Lahir Di Sleman Yogyakarta Bekerja dan tinggal Di Bekasi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Selfie: Bahaya Nomor Dua, yang Penting Viral

19 Mei 2021   05:43 Diperbarui: 19 Mei 2021   06:01 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berita perahu terbalik di tempat wisata Waduk Kedung Ombo , Boyolali , Jawa Tengah  menyita perhatian banyak orang akhir akhir ini. Jumlah korban yang berjumlah 9 orang tentu membuat kita semua ikut bersedih serta prihatin. Namun yang  juga  menjadi perhatian adalah penyebab perahu terbalik, Yaitu adanya  penumpang yang berebut  untuk  berselfie ( swafoto ) di bagian depan perahu, yang  membuat perahu condong ke depan ,  air masuk ke perahu hingga  akhirnya membuat perahu terbalik.

Peristiawa tersebut hanya mengigatkan kembali, mengenai selfie yang menjadi penyebab kecelakan atau musibah. Kabar atau berita tentang swafoto yang membawa korban , tentu sudah tidak asing  di telinga kita. Terutama yang mengakibatkan kematian pelaku  swafoto. Baik  karena  tenggelam, di laut atau danau, tertabrak sarana  transportasi atau jatuh dari ketinggian baik di bukit atau gunung.

Namun untuk berswa foto yang  membawa kerugian orang lain, mungkin  peristiwa di perahu terbalik itu termasuk yang besar di dunia yang menyebabkan  kematian banyak jiwa. Sebelumnya pernah juga terjadi di India. Yang mengakibatkan 48 orang luka terbakar akibat bersikukuh berswafoto di dekat  sebuah toko roti yang sedang terjadi kebakaran . Larangan dari personel pemadam kebakaran tidak mereka hiraukan.

Kematian akibat swafoto yang cukup sering terjadi  , membuat sebuah lembaga penelitian dari India , melakukan sebuah penelitian . Dan dari penelitian tersebut didapatkan fakta  bahwa selama kurang lebih 6 ( enam )  tahun 2011-2017 sekitar 259 orang meninggal gara gara berswafoto. Dengan urutan terbesar penyebabnya adalah tenggelam, disusul tertabrak dan terakhir  jatuh dari ketinggiam. Dan dari angka kematian  259 orang  tersebut hampir 80 persen terjadi pada pe-swafoto pria.

Kemajuan teknologi khususnya kamera dalam hal ini  memang mempunyai dua sisi, baik dan buruk . Sisi  yang baik akan membawa manfaat bagi yang menggunaakan teknologi itu sendiri dan juga orang orang di sekitarnya.  Karena sifat dasar teknologi itu baik dan tidak berbahaya .Untuk selfie yang mengedepankan teknologi kamera, tentu bisa untuk mengabadikan moment -moment penting bagi kehidupan seseorang. Misalnya untuk memotret  peristiwa pernikahan atau ketika peristiwa kelulusan  dari sebuah universitas. Atau juga mengabadikan anak anak  kecil yang sedang lucu-lucunya , yang dapat menjadi  hiburan yang menenangkan hati dan pikiran

Sisi buruknya. teknologi kamera juga bisa menjadi perangkat yang bisa merekam adegan berbahaya atau adegan tidak terpuji pengguna dan orang lain di sekitarnya. Pengunaan kamera untuk swafoto  di tempat tempat yang berbahaya tentu bisa merugikan pelakau swa foto dan orang di sekitarnya. Seperti kasus yang terjadi di waduk Kedung Ombo itu. Bisa juga kamera yang digunakan untuk  merekam adegan yang tidak pantas dan kemudian tersebar tentu menjadi kerugian bagi orang lain.

Sebenarnya apa yang menyebabkan orang begitu menggilai swafoto. Demam swafoto. Hingga apa saja peristiwa dijadikan  obyek untuk back ground swafoto. Kalau apa yang ada dan terjadi si sekitar tidak ada yang menarik maka, akan dicari ke tempat lain meski tempat itu jauh. Jarak tidak menjadi masalah. Bahaya pun tidak peduli. Karena semakin berbahaya adegan  akan makin membuat  orang tertarik untuk melihat. Semua tak dihiraukan hanya demi satu alasan yaitu konten. Konten untuk media sosial yang dimiliki.

Konten sekarang ini sudah menjadi kebutuhan.  Karena dengan konten maka dapat menunjukkan eksisitensi diri. Sebelum membuat konten maka , dianggap belum eksis . Semakin sering update posting semakin dianggap eksis. Ada ungkapan : " Are you OK ? I havent seen your post selfie in the last five minutes ." atau ungkapan yang lain ." They call  a selfie because narcicitive is too hard to spell ".

Ada tuntutan lebih , di dalam dunia medsos  yaitu selain  eksis  konten juga harus viral. Sebanyak apapun postingan  , kalau belum viral seperti belum dianggap. Karena konten yang  viral akan mendatang dampak lanjutan yaitu keterkenalan. Dan ketika sudah terkenal maka akan mendatangkan kepuasan bathin. Ada rasa senang. Bisa dikenal banyak orang. Dan itulah dunia kesenangan yang dirasakan para selebrities.  Kesenangan yang dirasakan  ketika dikenal atau bahkan dielu-elukan banyak orang. Yang bila melakukan apa saja mengundang banyak orang untuk berkomentar. Banyak Like maupun love.

Faktor  terakhir yang membuat swafoto  untuk ngonten di medsos adalah , bahwa konten yang viral bisa mendatangkan keuntungan materi.  Dan faktor inilah yang paling kuat untuk mendorong orang berlomba lomba untuk membuat konten. Semenarik mungkin. Seheboh mungkin. Sebahaya mungkin. .Yang paling heboh, paling bahaya , paling lucu, yang punya kesempatan untuk mendapatkan banyak   follower atau subscriber . Makin banyak follower atau subscriber berarti semakin banyak pundi-pundi uang yang akan dihasilkan .

Semua itu sebenranya tidak ada masalah.  Tidak ada yang salah untuk mendapatkan kesenangan bathin dengan membuat konten swafoto  . Tidak ada yang menyalahkan orang mendapatkan  keuntungan materi dengan beerswafoto ria. Yang harus dijadikan perhatian adalah  jangan sampai keinginan  untuk berswafoto  mendatangkan kerugian  orang lain. Apalagi sampai harus membahayakan nyawa  atau bahkan sampai menghilangkan nyawa orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun