Siapa tidak pernah mendengar istilah Drakor. Drama Korea. Drama yang banyak digandrungi para cewek. Juga para mamud tentunya. Alias Mama muda.
Jangankan hanya nama nama judulnya, nama pemerannya yang sulit dieja untuk lidah orang Indonesia itu pun hafal di luar kepala. Drakor adalah simbol keberhasilan bangsa Korea. Keberhasilan dalam menaklukan dunia. Khususnya dalam dunia hiburan.
Setiap ada judul drama Korea baru yang mau keluar, para cewek dan mamud langsung tahu. Mereka seperti punya mata mata. Bahkan sampai cerita cerita sekitar proses pembuatannya pun mereka tak pernah ketinggalan informasi.
Apalagi kalau yang menjadi pemeran utama, bintang favortinya. Sampai sampai ketika menilai para pemerannya, melebihi kemampuan sang sutradaranya sendiri. Seharusnya yang menjadi pemeran wanitanya si A. Bukan si B. Kurang cocok.
Itulah, betapa drama Korea telah menjadi bagian tak terpisahkan dari keseharian para cewek dan mamud. Pembicaraan di media sosial pun tak juga jauh jauh dari membahas drakor. Entah tentang pemerannya. Entah tentang jalan ceritanya. Dan saking gandrungnya dengan drama Korea, ada yang rela, seharian nonton dari pagi sampai sore. Hingga lupa makan. Sekedar untuk segera mengetahui ending ceritanya.
Drama Korea adalah salah satu kisah kesuksesan bangsa Korea. Selain K-pop-nya tentu. Lalu apa sebenarnya yang membuat drama Korea mejadi begitu terkenal. Mendunia. Menjadi magnet yang menarik para cewek diberbagai negara. Hingga menembus ke negara kiblatnya Film dunia Amerika.
Drama Korea adalah simbol keberhasilan bangsa Korea dalam menggabungkan konsep tiga B menjadi satu produk. Brain, Beauty dan Behavior. Kecerdasan otak, Kecantikan dan Tingkah Laku ( Karakter ). Moto yang sangat terkenal dalam lomba lomba kecantikan.
Gabungan tiga hal tersebut akan menjadi magnet yang mampu menarik perhatian, siapapun di manapun. Dan merupakan jaminan lahirnya karya drama bernilai tinggi. Yang bisa membuat orang tanpa sadar tunduk di bawahnya. Larut dibawa dari episode ke episode hingga ceritanya berakhir.
B, yang pertama adalah Brain.atau Kecerdasan. Kemampuan bangsa Korea dalam memaksimalkan potensi kecerdasan untuk menghasilkan karya drama terbaik dapat dilihat dari tiga hal. Pertama dari Jumlah Episode.
Drama Korea mengemas satu paket judul dengan jumlah 16 Episode. Ini jumlah yang berada di tengah, yang menjembatani antara film yang terlihat pendek dan drama seri yang kadang berjumlah ratusan episode.
Jumlah episode yang tidak banyak ini sebagai jalan tengah, untuk membuat alur cerita lebih lengkap, namun tidak terkesan bertele tele dan membuat bosan. Yang kedua alur cerita. Di alur cerita drama Korea banyak yang mengusung alur cerita lambat. Mengutamakan detail dalam setiap adegannya.