Mohon tunggu...
Adi Triyanto
Adi Triyanto Mohon Tunggu... Buruh - Buruh Sebuah Perusahaan swasta Di Tambun- Bekasi-Jawa Barat

Lahir Di Sleman Yogyakarta Bekerja dan tinggal Di Bekasi

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Peristiwa Isra Miraj dan Mimpi Stephen Hawking

22 Maret 2020   05:33 Diperbarui: 22 Maret 2020   05:33 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Stephen Hawking. Ilmuwan besar abad 21. Kondisi fisiknya serba terbatas karena penyakit ALS. Ke mana -ana harus menggunakan kursi roda. Tetapi keterbatasan fisik tidak membatasi pemikirannya untuk menjangkau angkasa tertinggi. Teorinya tentang lubang hitam (black hole), begitu terkenal dan menjadi kajian di mana-mana.

Sebelum meninggal, Stephen Hawking pernah mempunyai sebuah mimpi, yaitu bisa menyaksikan orang yang bisa bepergian ke bintang-bintang yang jauh, atau bahkan ke galaksi lain dan kembali ke bumi untuk menceritakan pengalamannya. Sayang mimpi itu tidak kesampaian, sampai akhirnya ajal menjemput di Maret 2018.

Mimpi Stephen Hawking tersebut, belum akan bisa diwujudkan manusia dalam waktu dekat. Karena untuk mencapai bintang Alpha Centaury, bintang terdekat dengan bumi, membutuhkan kecepatan yang sangat tinggi yaitu kecepatan cahaya.

Tanpa pesawat dengan kecepatan cahaya maka perjalanan ke bintang-bintang, akan membutuhkan waktu yang sangat lama. Puluhan tahun mungkin. Dengan ukuran standar waktu yang biasa karena jaraknya ke bintang-bintang itu memang bertahun tahun cahaya.

Kecepatan yang sudah bisa dicapai manusia saat ini adalah kecepatan suara. Dengan pesawat secepat kecepatan suara, bisa melakukan misi penjelajahan tersebut, tapi membutuhkan waktu puluhan tahun.

Bisa saja misi yang dikirim sekarang, nanti balik setelah beberapa puluh tahun kemudian. Dan usia yang menyaksikan waktu kepergiannya, akan menjadi seorang yang sudah tua renta ketika misi itu kembali. Bahkan sudah berganti generasi. 

"Kesalahan" Hawking , sampai tidak bisa menyaksiakan atau mugkin mendengarkan apa yang diimpikan, adalah karena dia tidak mencarinya lewat pengalaman para penganut agama. Khususnya ummat muslim. Seandainya, dia mendengarkan pengalaman khusus manusia pilihan, Muhammad SAW.

Muhammad lah yang bisa "terbang" menempuh perjalanan yang panjang, dari Makkah di tanah Arab ke Baitul Maqdis di tanah Palestina. Kemudian terbang naik ke langit ke tujuh. Langit tertinggi.

Kemudian turun kembali ke bumi hanya dalam hitungan sepertiga malam saja. Dan ini sudah terjadi bahkan sebelum abad 7. Empat belas abad sebelum Hawking dilahirkan ke bumi.

Menurut scince, manusia bisa bepergian ke bintang-bintang di langit, dengan menggunakan pesawat berkecepatan cahaya. Bisa juga dengan kemampuan khusus yang dimiliki orang-orang istimewa. Orang yang sangat dekat dengan Tuhan.

Orang istimewa ini bisa melakukan perjalanan ke langit tinggi, dalam waktu lebih pendek dari hitungan normal. Orang istimewa ini adalah orang yang diberi kemampuan khusus oleh Sang Pencipta. Dan satu kisah perjalanan itu adalah kisah perjalanan manusia pilihan Tuhan, Muhammad s SAW di malam penuh berkah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun