Adakah selanjutnya yang akan mencontoh kutai dalam menghadapi FPI?atau hal ini malah akan membuat FPI semakin adikuasa dan beringas? Lalu siapa yang salah dari kejadian berapa waktu yang lalu?ini sepertinya bukan masalah agama.tetapi lebih menjurus masalah sosial.saya kemarin membuka suatu web muslim yang membuat berita tentang FPI.betapa lucu dan tertawanya saya melihat tulisan yang menyebutkan bahwa toleransi yang dikatakan pendeta dan romo adalah omong kosong.saya berfikir ini yang bodoh penulisnya atau saya yang membaca?alasanya karena gubernur Kalimantan adalah kristen.makin saya merasa ini penulisnya yang bodoh.mereka menyambungkan hal2 itu kedalam hal2 agama.kenapa FPI tidak bisa bercermin dari perilakunya?anak kecilpun tahu kalau membunuh itu dosa.merusak barang orang lain itu dosa.tapi kenapa mereka itu buta akan hal itu.lagipula jelas jelas yang melarang FPI ke kutai itu bukan hanya orang nasrani.tetapi gabungan dari berbagai adat dan agama.kalau mereka itu masih waras.mereka akan melaporkan Zumi Zola yang notabenenya seorang bupati yang menyelingkuhi istri orang lain.tapi apa.saya semakiN sadar kalo FPI itu sakit .disakiti oleh kepentingan tertentu.lalu kemana FPI ketika dulu seorang ustad menikahi anak dibawah umur?malah ribut mengurusi artis ariel yang terkena kasus pornografi.saran saya untuk FPI.ubah pola pikir kalian.jangan cuma merusak dan merusak.tapi bantu anak jalanan yang butuh makan dan pendidikan.bantu orang tua yang hidup sebatang kara.anda berkoar koar untuk anti negara barat...kalian pikir internet.komputer.handphone ini dibuat orang2 anda?kita di dunia ini butuh hidup dan saling membutuhkan.jika anda tak suka buat sendiri negara diluar angkasa sana.tak ada miras.tak ada patung tak ada kutai.tak ada gereja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H