Mohon tunggu...
Adi Tobing
Adi Tobing Mohon Tunggu... Wiraswasta - Swasta

Pendidikan dasar Ialah pengetahuan

Selanjutnya

Tutup

Diary

Saat bertemu dengan Aktor Editan!!!! Berbuatlah Baik Maka Kamu Akan Mendapat Kebaikan (Part 1)

14 Juni 2021   17:03 Diperbarui: 23 Juni 2021   08:54 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


"oh orang ini saya kenal, sepertinya dia itu orang yang elit, dia tidak akan mau dan bersedia berkarya di pelosok, pribadi seperti ini menginginkan berkarya di kota".

Kata kata itu mencuat seolaholah ia mengenal betul siapa yang dia nilai. Penilaian yang disumbangkannya mencoba mengarahkan para pemimpin untuk mengakui dirinya mengenal secara mendalam. Pemimpin tidak tahu, ungkapannya adalah sebuah permainan kata, untuk mencari keuntungan dan kepentingan pribadi yakni "Sikap menjatuhkan yang lain"

Saat manusia mencari popularitas, maka ia berani mengakukan diri sebagai pengenal yang lain. Ini salah satu cara ampuh agar bisa menjadi actor editan dalam suatu organisasi.  Dia berani dan tidak berpikir panjang dalam memberi penilaian bagi sesamanya. Tapi sayang, zaman berubah, pemimpin yang mendengar itu, tidak menelusuri untuk lebih mengenal namun percaya dengan pribadi yang "sok tau" tadi.

Hal hal ini terkadang mengubah dunia ini menjadi panggung sandiwara. Banyak actor  editan dalam organisasi, menjadi actor kenamaan yang ingin mengambil keuntungan. Ingin dikenal, ingin diakui dan ingin mendapat pengakuan bahwa ia berkualitas. Yang menjadi refleksi adalah pernahkan ia berpikir tentang perasaan yang "dinilai" olehnya? atau pernahkah ia berpikir jika ia menjadi pribadi yang dinilai.

Saat  "ego" kemanusiaan lebih mendominasi, maka apapun cara akan dilakukan demi mencari identitas diri yang lebih baik.

Sadarlah, dunia ini berputar, jangan larut dalam pencarian identitas dengan mengorbankan yang lain.  Terkadang kita di atas kadang di bawah, banyak cara yang positif yang dapat mengangkat kualitas kita yaitu:

  • Buat suatu terobosan, contohnya, jadilah pribadi yang produktif, dengan kita menghasilkan banyak karya yang baik, baik itu karya tangan maupun karya sosial, dengan sendirinya membawa kita pada jalan yang positif. Dan kualitas yang alami.
  • Kurangi menjadi pribadi pengawas, yakni setiap saat hanya memikirkan dan mencari kekurangan serta kesalahan yang lain, untuk diumbar sebagai topic utama dalam laporan, agar nilai diri kita dapat rating. Sesungguhnya "beban berat" jika kita hanya memikirkan orang lain lupa bahwa kita sebenarnya tidak akan pernah maju melainkan jalan di tempat.
  • Bersikap rendah hati, jika rekan temanmu berkualitas, akuilah kualitasnya, agar dengannya orang lain yang melihat kualitasmu juga mengakuinya ke public.
  • Jangan jadi pecundang, berani berbicara hanya dibelakang. Terkadang sikap ini menjadi tokoh sandiwara, banyak status FB, mengeluh dengan sikap ini, kadang mengeluh tentang sahabat yang main belakang, teman, saudara, mertua, menantu, atasan hingga karyawan. Ingatlah jadikanlah dirimu yang terbaik maka kamu akan menjadi actor terbaik dalam segala karya.

Teman, hidup itu hanya satu kali, maka isilah hidup ini hanya dengan kebaikan, satu menit kita kelakukan kejahatan berarti 60 detik kita melalaikan kebaikan.

(BERSAMBUNG....)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun